Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan didampingi Dandim 0624/Kabupaten Bandung Letkol Arh Dhama Noviang Jaya beserta jajaran TNI dan Polri membagikan paket sembako dan obat-obatan di Jalan Raya Banjaran-Soreang Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung. Paket sembako diberikan kepada masyarakat terdampak Pemberlakuan Pembatasn Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali serta pada warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar Covid-19.
Dalam keterangannya, Kapolres Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan penyaluran paket sembako itu mencapai 3.000 paket untuk masyarakat di Kabupaten Bandung. Selain tersebar di setiap Polsek di wilayah Polresta Bandung, juga di Kodim 0624/Kabupaten Bandung.
"Ini dalam rangka mengurangi beban masyarakat sebagai dampak PPKM Darurat. Paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat, juga didapatkan dari warga dan para pengusaha yang simpati, juga dari anggota Polri maupun TNI,” terang Hendra Kurniawan.
Baca Juga: Pungli di TPU Cikadut Kota Bandung, Insyaallah Tidak Terulang Lagi
Dikatakan Hendra Kurniawan, pemberian paket sembako dan obat-obatan diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat sebagai dampak dari pandemi Covid-19. "Untuk menyalurkan bantuan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas bergerak menuju tempat-tempat dimana masyarakat yang terdampak, khususnya warga kecil, dan penyalurannya pun pada siang hari hingga malam hari,” terang Hendra Kurniawan.
Penyaluran bantuan menurut Hendra Kurniawan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas karena mereka lebih hapal dan tahu tempat-tempat warga yang memang sangat memerlukan bantuan tersebut. "Kegiatan ini tidak hanya sampai di sini dan akan terus dilakukan kedepannya. Kami pun bersyukur banyak para pengusaha dan masyarakat yang ingin menyampaikan dan menyalurkan bantuannya melalui TNI dan Polri," ujar Hendra Kurniawan.
Disampaikan Hendra Kurniawan, pemberian bantuan tersebut dengan sasaran masyarakat yang terdampak. Diantaranya para pedagang kecil atau para pedagang lainnya yang dilarang berjualan disaat PPKM Darurat Jawa dan Bali.
Baca Juga: Hanya Ibadah Haji Pelaksanaan Ditentukan di Satu Titik, Harus di Makkah
