237 Peristiwa Kebakaran di Kabupaten Bandung Karena Ini

- 10 November 2021, 06:00 WIB
Petugaspemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung saat melakukan upaya pemadaman kebakaran kandang ayam di Ciluncat  Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Dari 237 peristiwa kebakaran di Kabupaten Bandung paling  banyak akibat kosleting listrik.
Petugaspemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung saat melakukan upaya pemadaman kebakaran kandang ayam di Ciluncat Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Dari 237 peristiwa kebakaran di Kabupaten Bandung paling banyak akibat kosleting listrik. /Dok. Disdamkar Kabupaten Bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sepanjang tahun 2021 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung mencatat ada 237 peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Bandung. Kebakaran yang disebabkan oleh kosleting listrik menduduki peringkat pertama dengan 88 kejadian.

Hal tersebut disampaikan Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Disdamkar Kabupaten Bandung, Ating Rochyadi, terkait peristiwa kebakaran yang menimpa PT Ceres Industri.  “Sebagian besar rumah yang berada di Kabupaten Bandung belum memenuhi syarat untuk sistem proteksi keamanan pencegahan kebakaran,” ujar Ating Rochyadi kepada Portal Bandung Timur.

Dikatakan Ating Rochyadi, sejak bulan Januari hingga Oktober 2021 telah terjadi 237 peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Bandung. Dari 237 kejadian, sebanyak 88 kejadian diakibatkan kosleting listrik, pembakaan sampah 24 kejadian,  kemudian akibat gas bocor  21 kejadian, dan 3 kejadian akibat puntung rokok serta akibat lainnya.

Baca Juga: Ini Kata Ridwan Kamil Setelah Lulus Karantina, Sindir Rachel Vennya?

Menurut Ating Rochyadi, pihaknya selalu mengingatkan untuk pencegahan terjadi kebakaran, masyarakat Kabupaten Bandung harus selalu mengecek instalasi listrik yang ada di rumah. Terutama  pada bagian jaringan dan penggunaan terminal yang tidak boleh berlebihan, serta harus menggunakan kabel listrik yang mumpuni dan memenuhi standar.

“Penyebab kebakaran ada beberapa faktor, yaitu, dari jaringan dan penggunaan terminal yang berlebihan akan menimbulkan percikan api dan korsleting listrik. Maka, alat listrik dan kabel listrik yang tak memenuhi standar harus segera diganti. Selain itu, biasanya karena lupa sedang menggunakan tabung gas jadi kebakaran,” jelas Ating Rochyadi.

Dikatakan Ating Rochyadi, dalam waktu dekat Disdamkar Kabupaten Bandung secara rutin akan mengadakan program penggunaan APAR di kantor pemerintahan baik di tingkat Pemkab Bandung maupun di kewilayahan sepertu kecamatan maupun desa hingga ke tingkat RT dan RW.

Baca Juga: Tim SAR Gabungan Temukan Andri, Korban Tenggelam di Saluran Irigasi, Begini Kondisinya

Selain itu, akan dibentuk relawan kebakaran hingga ke lapisan ke bawah. Tentunya masyarakat harus memahami cara penggunaan alat kebakaran tersebut.

“Hingga pegawai di lingkungan Pemkab Bandung, di kewilayahan maupun masyarakat pada umumnya belum faham cara menggunakan APAR dan hal ini  harus melalui edukasi, tidak bisa sembarangan juga menggunakan APAR. Lagian sekarang ini banyak juga APAR yang abal-abal artinya tidak sesuai dengan standar, disemprotkan bahannya tidak ada, atau bahannya tidak dapat memadamkan api sekaligus,” pungkas Ating Rochyadi. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah