Hal ini dikatakan Ketua Badan Permusyawatan Desa (BPD) Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Relly Ridwan. "Sudah jelas banjir yang menerjang Jatinangor dan Cileunyi khususnya Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi yang berbatasan dengan Desa Cibeusi dan Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor imbas proyek Tol Cisumdawu. Pasalnya, luapan sungai Citatah dan Sungai Cibeusi bercampur lumpur tanah dari proyek Tol Cisumdawu bagian atas, belakang kawasan Bandung Giri Gahana Golf (BGG) Jatinangor," kata Relly Ridwan.
Baca Juga: Ketua dan 5 Anggota Komisi I DPR RI Positif Covid-19, Rapat Ditiadakan Sementara
Banjir yang menerjang Jatinangor dan Cileunyi, dampak meluapnya Sungai Cibeusi, selain Jalan Raya Bandung Garut antara SPBU Al Masoem hingga RM Simpang Raya Cipacing tergenang air bercampur lumpur tanah, ratusan rumah dan lahan pertanian pun turur terendam. Bahkan beberapa rumah di Desa Cileunyi Wetan nyaris tenggelam karena terendam hingga ke atap rumah.
Relly Harun mengatakan, dampak banjir kiriman dari proyek Tol Cisumdawu lokasinya di Kampung Warukut RT 03/RW 13. Dampaknya, lahan pertanian sawah milik warga sekitar 270 - 300 tumbak rusak parah. Selain itu, sarana air bersih dari sumber mata air Sungai Citatah yang dimanfaatkan warga untuk kehidupan sehari-hari warga dikelola warga, pemerintahan desa, RW setempat untuk 300 KPM di 3 RW kini terganggu.
"Ini akibat air hujan dari proyek Tol Cisumdawu yang hampir seluruhnya disalurkan ke Sungai Citatah dan Cibeusi. Karena air meluap ke Sungai Citatah dan Cibeusi Cipacing, dampaknya, ya terjadilah banjir bandang," terang Relly. (neni mardiana)***