PORTAL BANDUNG TIMUR - Sebanyak 250 tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Bandung terpapar Covid-19. Minimnya tenaga kesehatan mengakibatkan program vaksinasi di Kabupaten Bandung menemui kendala.
Hal tersebut disampaian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung drg Grace Mediana, bahwa saat ini pihaknya mendata ada sekitar 250 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bandung terpapar Covid-19. " Akibat ada 250 tenaga kesehatan terpapar Covid-19, berdampak pada percepatan pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Bandung,” ujar Grace Mediana kepada Portal Bandung Timur di Rumah Dinas Bupati Bandung di Soreang, Jumat 25 Februari 2022 malam.
Dijelaskan Grace Mediana, biasanya dalam pelaksanaan vaksinasi itu dua tim tenaga kesehatan, jadi satu tim karena tenaga kesehatannya terpapar Covid-19. “Sehingga tak maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," tambah Grace Mediana.
Baca Juga: Liga 1 Indonesia, 20 Menit Terakhir Membombandir Persela Lamongan Tidak Ada Gol Tercipta
Di Kabupaten Bandung menurut Grace Mediana, tercatat ada sekitar 2.500 nakes yang tersebar di 62 puskesmas. Secara umum kasus Covid-19 di Kabupaten Bandung hingga Jumat 25 Februari 2022, mencapai sekitar 7.000 kasus.
Grace Mediana mengatakan, tenaga kesehatan yang ada di masing-masing puskesmas itu, tak hanya melaksanakan vaksinasi. Tetapi, kata dia, tenaga kesehatan itu harus melayani pelayanan kesehatan lainnya di Puskesmas maupun di Posyandu, selain melakukan tracing.
"Tenaga kesehatan yang ada memang tidak maksimal dalam pelayanan vaksinasi kepada masyarakat," kata Grace Mediana.
Baca Juga: Disayangkan, Rudapaksa di Lingkungan Keluarga pada Anak di Bawah Umur Kembali Terulang
Ia mengatakan, untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi itu, yaitu dengan cara merekrut para relawan yang mau membantu dalam pelaksanaan percepatan vaksinasi. Hal itu untuk mengantisipasi tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19.
"Kita pun mendapat kabar, di antaranya dari Apindo yang memiliki relawan vaksinator untuk melaksanakan vaksinasi. Kita dari pemerintah siap mendrop vaksinnya," tutur Grace Mediana.