Wapres KH Ma'ruf Amin Resmikan Digitalisasi Pertanian di Pondok Pesantren Al-Ittifaq Kabupaten Bandung

- 22 Maret 2022, 18:00 WIB
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin saat usai  peresmian Peluncuran Digitalisasi Pertanian di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Jalan Ciburial, Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin saat usai peresmian Peluncuran Digitalisasi Pertanian di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Jalan Ciburial, Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. /Sekretarian Wapres RI/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin resmikan digitalisasi pertanian di Pondok Pesantren Al Ittifaq di Jalan Ciburial Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat. Sektor pertanian sangat penting karena kontribusinya yang konsisten terhadap pertumbuhan ekonomi terutama selama pandemi.

"Ketahanan pangan sangat vital, bagi negara mana pun di dunia. Karena makanan berkaitan dengan kelangsungan hidup seluruh populasi dunia," ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutannya pada acara Peresmian Peluncuran Digitalisasi Pertanian di Pondok Pesantren Al Ittifaq, Jalan Ciburial, Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa 22 Maret 2022.

Kilas balik data  ketahanan pangan menyebutkan, imbuh Ma'ruf Amin, bahwa kemampuan bertahan cadangan pangan Indonesia pada tahun 2020, hanya sekitar 21 hari.  "Kita sebenarnya hanya mampu bertahan 21 hari, kalau tidak ada suplai. Angka tersebut dikalkulasi dari 1,7 juta ton cadangan beras untuk 271 juta penduduk. Hanya sedikit berbeda dengan Vietnam, yang ketahanan pangannya 23 hari. Tapi Indonesia terpaut agak jauh dibandingkan dengan  Thailand yang 143 hari, India 151 hari, China 681 hari,  Amerika 1.068 hari," jelasnya.

Baca Juga: Minyak Goreng untuk Pengurus Masjid dan Guru Ngaji dari Pemkot Bandung dan Perumda Tirtawening

Oleh karena itu, kata Ma'ruf Amin, pemerintah sangat serius menggarap urusan pangan. Termasuk mengalokasikan anggaran Rp 76,9 triliun pada 2022 ini untuk memperkuat  ketahanan pangan.

"Mulai dari peningkatan keterjangkauan, kecukupan, produktifitas dan pendapatan petani/nelayan, diversifikasi pangan, perbaikan iklim usaha, daya saing hingga penguatan sistem pangan berkelanjutan," katanya.

Disamping itu, kata Ma'ruf Amin, sektor pertanian sangat penting karena kontribusinya yang konsisten terhadap pertumbuhan ekonomi terutama selama pandemi.

"BPS merilis data ekonomi Indonesia yang tercatat tumbuh sebesar 3,69 persen pada tahun 2021 dibanding dengan 2020. Walaupun kontribusi pertanian terhadap PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) cukup besar, tetapi sektor ini masih menanggung beban cukup berat. Pertama, akibat besarnya jumlah tenaga kerja pertanian. Kedua, hampir separuh rumah tangga miskin, menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Banyak orang miskin," ungkap Ma'ruf Amin.

Baca Juga: China Eastern Airline Berpenumpang 132 Orang Jatuh di Wuzhou Guangxi  

Berdasarkan sumber penghasilan utama, katanya, jumlahnya sekitar 46,3 persen, rumah tangga pada 2020 ini berdasarkan data BPS. "Para petani merupakan pemeran kunci yang berandil besar dalam kemajuan sektor pertanian. Untuk itu, peningkatan prosuktifitas untuk peningkatan ekonomi, sehingga pendapatan para petani merupakan hal yang harus menjadi perhatian pemerintah," tuturnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x