Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pengangkuan sampah di Kota Bandung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Cipatat Padalarang mengalami hambatan. Pengurus warga dihimbau untuk melakukan penjadwalan pengangkutan sampah di pemukiman warga hingga kendala teratasi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudi Prayudi, terkait dengan keterlambatan pengangkutan sampah di wilayah Kota Bandung. “Imbas dari kondisi di TPA Sarimukti yang licin akibat guyuran hujan mengakibatkan truk pengangkut menemui kendala hingga terjadi antrian,” ungkap Dudi Prayudi pada acara Bandung Menjawab di Taman Sejarah Kota Bandung.
Untuk mengurangi penumpukan, Dudi Prayudi mengimbau pengurus kewilayahan dan petugas pengangkut sampah tingkat RW melakukan penjadwalan sampai kendala itu teratasi. "Kami mengimbau petugas pengangkutan roda sampah di tingkat RW untuk melakukan penjadwalan. Jadi sampah yang dibuang ke TPS tidak menumpuk," kata Dudi Prayudi.
Baca Juga: Akhirnya, Dua Tersangka Penggugat Ijazah Presiden Jokowi Dilakukan Penahanan
Dikatakan Dudi Prayudi, Pemprov Jabar sebagai pengelola akan melakukan perbaikan jalan agar akses truk pengangkut sampah bisa kembali lancar. "Pemprov (Jabar) akan mengirimkan batu pecah ke area, sehingga tidak terlalu licin dan berlumpur hingga menimbulkan antrian truk pengangkut sampah," ujar Dudi Prayudi.
Menurut Yudi Praydui, musim hujan ekstrem berdampak pada TPA Sarimukti, truk pengangkut sampah menjadi terhambat saat proses pembuangan ke TPA. "Kondisi akses jalan TPA Sarimukti menjadi licin dan berlumpur akibat hujan. Akibatnya truk-truk yang akan proses buang ke area pembuangan antre," kata Dudi Prayudi.
Akibat kondisi di TPA Sarimukti tersebut menurut Dudi Prayudi, ada sekitar 100 truk pengangkut sampah dari Kota Bandung yang harus mengantri. “Praktis karena harus mengantri, akhirnya armada yang biasanya ada yang sampai 2 kali angkut kini hanya sekali angkut dan pastinya sampah akan menumpuk di TPS,” ujar Dudu Prayudi yang berharap masyarakat memaklumi dan mulai membiasakan mengelola sampah sejak dari rumah. (heriyanto)***
