PORTAL BANDUNG TIMUR - Upaya menjaga lingkungan bersih dan sehat, berkali-kali dilakukan aparat gabungan kewilayahan Kecamatan Panyileukan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, dan Satuan Tugas (Satgas) Sungai Citarum Harum dengan cara memasang sejumlah spnduk bertuliskan imbauan bagi warga agar tidak membuang sampah sembarangan.
Spanduk imbauan itu seperti terpasang di sepanjang jalur sutet menuju Pasar Induk Gedebage. Aparat kewilayahan setempat dan TNI mengharapkan warga tidak melakukan prilaku tercela karena dapat merugikan lingkungan sekitar.
Namun rupanya, para pembuang sampah ilegal mengabaikan atau tidak menghiraukan spanduk-spanduk imbauan. Dalam kurun waktu beberapa lama sejak spanduk-spanduk itu terpasang, timbunan sampah warga malah semakin menggunung. Terakhir kali saat sampah-sampah di jalur sutet itu dibersihkan, sedikitnya 12 Meter Kubik sampah terkumpul dan memenuhi satu bak dump truk milik DLHK Kota Bandung.
Baca Juga: Pembuang Sampai Ilegal di Jalan Pasar Induk Gedebage MekarMulya, Tidak Beriman dan Bernurani
Komandan Sub (Dansub) II Sektor 22 Sungai Citarum Harum, Serma Abdullah Fauzi, mengemukakan, bahwa, sepertinya pembuang sampah ilegal sepanjang akses jalur sutet Pasar Induk dengan sengaja membuang sampah sembarangan meski tertera sejumlah spanduk larangan dan peringatan.
"Sudah sangat jelas spanduk-spanduk ini menuliskan larangan membuang sampah sembarangan disepanjang jalur sutet, namun pembuang sampah ilegal tidak mengindahkannya. Jika imbauan dan larangan sudah tidak diindahkan, maka secara sosial pembuang sampah ilegal memang tergolong orang-orang bermasalah. Secara sudut pandang agama pun demikian, sudah mengabaikan kebersihan berarti mengabaikan keimanan," ungkap Abdullah Fauzi.
Dari pantauan Portal Bandung Timur dalam beberapa minggu terakhir, sampah-sampah berserakan tidak saja terdapat pada badan jalan, ada pula tumpukan sampah itu memenuhi selokan atau drainase jalan.
Akses jaringan sutet menuju Pasar Induk tersebut, nampak terbuka untuk umum dan tidak ada petugas penjaga. Saat melawati jalur itu, orang dengan leluasa membuang sampah sembarangan.
Tumpukan sampah saat ditemukan di sepanjang jalan, sebagian besar terlihat dengan sengaja dikemas terlebih dahulu dalam kantong-kantong plastik berbagai ukuran oleh para pelaku. Sebagian lainnya berserakan karena kemasan plastik pembungkus sampah sudah rusak.