Ema Sumarna Ingatkan Sedimentasi Sampah di Aliran Sungai Selama Musim Kemarau

- 19 Agustus 2023, 15:05 WIB
Aliran Sungai Cidurian di Jalan Hantap, Kelurahan Babakan Surabaya Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung , terlihat daru jembatan Jalan Terusan Jakarta beberpa waktu lalu dipenuhi sampah yang dibuang oleh warga saat melintasi Jalan Terusan Jakarta.
Aliran Sungai Cidurian di Jalan Hantap, Kelurahan Babakan Surabaya Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung , terlihat daru jembatan Jalan Terusan Jakarta beberpa waktu lalu dipenuhi sampah yang dibuang oleh warga saat melintasi Jalan Terusan Jakarta. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menginstruksikan, pimpinan wilayah mulai dari camat dan lurah untuk membangun komitmen bersama masyarakat menjaga lingkungan. Pimpinan kewilayahan juga diingatkan memanfaatkan musim kemarau untuk mengangkat sedimentasi sungai dan saluran air.

Hal tersebut disampaikan Ema Sumarna terkait dengan timbunan sampah yang menutupi aliran Sungai Cikendal, Kelurahan Cigondewah Kaler Kecamatan Bandung Kulon, beberapa hari lalu. Sebagian permukaan Sungai Cikendal yang tepat berada di belakang SMPN 55  Kota Bandung, tertutup sampah dan diperintahkan untuk diangkut.

Terhadap kondisi sejumlah aliran sungai di Kota Bandung selama musim kemarau,  Ema Sumarna menginstruksikan, pimpinan wilayah mulai dari camat dan lurah untuk membangun komitmen bersama masyarakat menjaga lingkungan, salahsatunya tidak membuang sampah ke sungai.  "Harus dibangun komitemen dengan kewilayahan," tegas Ema Sumarna. 

Baca Juga: PARAH, Jalan Protokol Kota Bandung Jadi Sungai Penuh Sampah

Dikatakan Ema Sumarna, secara teknis, kewilayahan bertanggung jawab untuk mengangkut sampah dari sungai ke tempat penampungan. Sedangkan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) mengangkut sampah dari titik penampungan ke tempat pembuangan sementara.

"Kewilayahan nanti tanggung jawabnya mengangkut dari sungai ke titik tempat penampungan. DSDABM nanti tugasnya angkut sampah apabila dari sungai ke tempat penampungan, tentunya buang ke tempat pembuangan sementara," ujar Ema Sumarna.

Diingatkan Ema Sumarna agar petugas pintu air di jaga supaya sampah tidak turun dan berserakan. “Sampah yang mengendap mayoritas sampah bawaan dari hulu, sehingga perlu upaya mengubah perilaku masyarakat agar peka terhadap lingkungan,” kata Ema Sumarna.

Baca Juga: Warga di 5 Kecamatan Kota Bandung Wilayah Timu, Buang Sampah ke TPS Pasar Induk Gedebage  

Menurut Ema Sumarna memasuki musim kemarau, sedimentasi akan terlihat saat musim kemarau, untuk penanganannya menjadi upaya pemerintah dan instansi vertikal untuk berkolaborasi mengatasi permasalahan jika terjadinya penumpukan sampah.  "Kita kerja sama dengan Sektor 22 Citarum Harum untuk mereduksi atau eliminir (menghilangkan) potensi pencemaran sungai Citerum, karena masih ada orang buang sampah ke sungai," ujar Ema Sumarna.

Sementara Kepala DSDABM, Didi Ruswandi mengatakan, pembersihan sungai rutin dilakukan sekitar 3 bulan sekali bahkan lebih.  Namun selama perilaku masyarakat masih akan membuang sampah sembarangan, maka sampah di hilir pun terus bermunculan. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah