Kang Ace Ajak Guru Madrasah Bersatu Memajukan Pendidikan Islam

- 4 September 2023, 22:20 WIB
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, saat memberikan paparan di kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bersama Guru  Madrasah di Sutan Raja Hotel Soreang Kabupaten Bandung.   
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, saat memberikan paparan di kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bersama Guru  Madrasah di Sutan Raja Hotel Soreang Kabupaten Bandung.   /Portal Bandung Timur/wawan kusmiran/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengajak guru madrasah terutama di Kabupaten Bandung untuk bersatu dalam mendorong pemajuan pendidikan Islam.

“Kita ini termasuk saya adalah orang yang dibesarkan dalam pendidikan Islam seperti pesantren dan madrasah tentunya kita memiliki komitmen untuk terus memajukan dan mendorong pendidikan Islam agar semakin baik,” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace saat menjadi narasumber Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) bersama Guru  Madrasah di Sutan Raja Hotel Soreang Kabupaten Bandung.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu kemudian memaparkan terkait banyaknya informasi yang harus dimiliki para guru madrasah dalam memajukan pendidikan Islam tersebut. Seperti mengenai anggaran pendidikan di Kementerian Agama dan peluang yang harus dilakukan  menghadapi bonus demografi.

“Bahkan kita juga perlu mensupport peluang beasiswa ke jenjang pendidikan tinggi bagi para guru madrasah terutama di Kabupaten Bandung ini,” sambung Kang Ace yang juga alumni sejumlah pesantren terkemuka di Jawa Barat seperti Ponpes Cipasung ini.

Baca Juga: Tubagus Ace Hasan Syadzily Soroti Problematika Perempuan dan Anak di Jawa Barat

Politisi Partai Golkar yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari Dapil II Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu menjelaskan bahwa anggaran pendidikan di bawah Kemenag selama ini masih jauh lebih sedikit dibandingkan anggaran pendidikan di bawah Kemendikbudristek.

“Misalnya anggaran untuk Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2024 nanti, untuk Kemendikbudristek dialokasikan sebesar Rp. 13,4 triliun dengan target 18,5 juta siswa se Indonesia. Sedangkan Kemenag Hanya Rp. 1,4 triliun se Indonesia,” katanya.

Karena itu ia akan terus berusaha memperjuangkan anggaran pendidikan yang setara antara Kemenag dengan Kemendikbudristek tersebut.

“Sebagai orang pesantren, kita perjuangkan terus. Ini adalah keputusan politik, kebijakan politik, yang hanya bisa diselesaikan kalau ada santri di Senayan (DPR RI),” ujarnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x