PORTAL BANDUNG TIMUR - Pengelola Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden (Bazoga) urung melakukan pemotongan Rusa Totol dan Angsa untuk pakan harimau dan macan. Dipastikan stok pakan bantuan dari berbagai kalangan masih aman.
“Yah, mudh-mudahan tidak sampai terjadi (pemotongan rusa totol dan angsa). Hingga saat ini dan sebulan ke depan stok pakan untuk koleksi hewan karnivora masih aman,” ujar Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafi’i, Selasa 3 Agustus 2021.
Dikatakan Sulhan Syafi’i, pihaknya mendapatkan bantuan daging sapi dan ayam dari Lazis Darul Hikam cukup banyak. Selain itu, sumbangan pakan juga di dapat dari Yogya Supermarket Group senilai Rp7.5 juta hingga Rp8 juta perharinya.
Baca Juga: Bansos Dipotong, Usut Tuntas
“Untuk pakan daging kita mendapatkan bantuan cukup berlimpah dari Lazis Darul Hikam. Juga dari Yogya Supermarket Group kita mendapatkan buah dan sayuran yang masih layak konsumsi, jadi untuk stok pakan relatif aman hingga akhir bulan ini, ” ujar Sulhan Syafi’i.
Sebelumnya pihak pengelola Kebun Binatang Bandung berencana untuk menjadikan rusa totol dan angsa sebagai pakan hewan karnivora koleksi Kebun Binatang Bandung. Akibat krisis keuangan, Kebun Binatang Bandung kesulitan memberi pakan empat Macan Tutul Jawa, du Harimau Sumatera, empat Singa dan tiga Harimau Bengala.
Baca Juga: Covid-19 Kota Bandung, Pasien Sembuh Meningkat, Terkonfirmasi Aktif Berkurang
Rencana menjadikan Rusa Totol dan Angsa jadi pakan hewan karnivora koleksi Kebun Binatang Bandung dengan pertimbangan jumlahnya masih banyak. “Untuk Rusa Totol kita memiliki 30 ekor dan angsa sebanyak 39 ekor, tapi untuk keputusan akan kami koordinasikan dulu dengan BKSDA,” ujar Sulhan Safi’i.
Kesulitan keuangan Kebung Binatang Bandung yang berimbas pada pengadaan pakan bagi 850 hewan koleksi Kebun Binatang Bandung, akibat tidak beroperasi sejak diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 17 Juni 2021. Padahal setiap harinya dibutuhkan anggaran Rp15 juta hingga Rp18 juta untuk pakan hewan, atau Rp350 juta perbulannya. (hp.siswanti)***