Pohon Mahoni di Jalan Sriwijaya dan Dustira Dikorbankan untuk Underpass Sriwijaya-Dustira

- 31 Agustus 2021, 04:30 WIB
Deretan pohon mahoni yang menjadi ciri khas Jalan Dustira Kota Cimahi akan menjadi korban pembangunan proyek Underpass Sriwijaya-Dustira yang baru mulai dilaksanakan.
Deretan pohon mahoni yang menjadi ciri khas Jalan Dustira Kota Cimahi akan menjadi korban pembangunan proyek Underpass Sriwijaya-Dustira yang baru mulai dilaksanakan. /Portal Bandung Timur/mau nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Proyek strategis Pemerintah Kota Cimahi yang sempat beberapakali gagal, Underpass Sriwijaya-Dustira sudah dikerjakan. Saat ini telah memasuki pengeboran untuk tiang.

Dampak dari pembangunan underpass yang akan menghubungkan Jalan Dustira dan Sriwijaya melewati lintasan kereta api, selain membongkar bangunan toko dan kios disekitar proyek dean RS Dustira, juga penebangan belasan pohon. Pohon jenis Mahoni berusia puluhan, bahkan ratusan tahun bersamaan dengan berdirinya RS Dustira pada tahun 1887.

“Memang sangat disayangkan sekali, kawasan Kota Cimahi lama khususnya kawasan militer sangat khas dengan pohon mahoninya yang besar-besar berusia puluhan dan bahkan ratusan tahun. Tapi mau bagaimana lagi, setiap ada pembangunan pasti harus ada yang dikorbankan,” ujar Hermana HMT, Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi yang sangat konsen dengan perubahan sosial budaya di Kota Cimahi.

Baca Juga: PPKM Lanjut, Meski Kasus Covid 19 Terus Mengalami Penurunan

Dikutip dari laman lpse.cimahikota.co.id  nilai proyek Underpass Sriwijaya-Dustira hasil negosiasi sebesar Rp. 84, 330 milyar  lebih.  Nilai tersebut turun dari nilai harga perkiraan sementara (HPS) yang sebelumnya tercantum sebesar Rp. 101, 605 milyar lebih.

Sebelumnya, Pelaksana tugas Walikota Cimahi Ngatiana kepada wartawan mengatakan bahwa rencana pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira beberapa kali sempat terhambat beberapa kali. Selain akibat ketersediaan anggaran, juga dikarenakan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Akui Gunakan Medsos Untuk Pencitraan

“Bahkan pada tahun 2020 lalu,  anggaran di pemerintah provinsi Jawa Barat terkena refocusing  untuk penanganan Covid-19. Pembangunan menggunakan dana bantuan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah provinsi Jawa Barat, karenanya harus dilakukan sebaik mungkin, sebenar-benarnya sehingga tujuan pembangunan dan kualitasnya juga harus bagus tepat waktu dan speknya juga bagus," jelas Ngatiyana.

Berdasarkan rencana pembangunan Underpass Sriwijaya-Dustira memiliki panjang 600 meter. Sementara untuk lebar badan jalan  serta trotoar mencapai 9 meter dan tinggi mencapai 5,2 meter,  dikerjakan kontraktor PT. Nindya Karya Persero, selaku pemenang tender. (may nurohman)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah