Ternyata Ini Masalahnya Sampah di Kota Bandung Numpuk Saja

- 12 November 2021, 07:00 WIB
Tumpukan sampah di Jalan Kopo Panjunan. Akibat perubahan jam operasional di TPA Sarimukti tumpukan sampah sering terjadi disejumlah titik Kota Bandung.
Tumpukan sampah di Jalan Kopo Panjunan. Akibat perubahan jam operasional di TPA Sarimukti tumpukan sampah sering terjadi disejumlah titik Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Bidang Kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sopyan Hernadi membeberkan permasalahan sampah masih menumpuk disejumlah wilayah Kota Bandung. Tidak beroperasinya Tempat Pebuangan Akhir (TPA) Sarimukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat harus dijadikan momentum intropeksi dalam mengelola sampah.

“Tidak beroperasinya TPA Sarimukti pada akhir pekan lalu memang sangat berdapak pada Kota Bandung hingga terjadi penumpukan sampah di mana-mana. Namun permasalahan sampah di Kota Bandung yang dihadapi DLHK sebenarnya bukan hanya pada tidak beroperasinya TPA Sarimukti, tapi hingga kini masih ada banyak kendala yang dihadapi,” ujar Sopyan Hernadi.

Masalah jam operasional TPA Sarimukti juga menurut Sopyan Hernadi menjadi permasalahan. “Sebelumnya TPA Sarimukti beroperasi mulai pukul 03.00 WIB hingga 15.00 WIB, kini beroperasi mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB, hal ini berarti mengurangi waktu operasional 7 jam,” ujar Sopyan Hernadi.

Baca Juga: Oded Instruksikan Makam di Tebing Cidurian Dipindahkan Agar Tida Tergerus Longsor

Selain mengurangi jam operasional menurut Sopyan Hernadi, pihak pengelola TPA Sarimukti juga akan mengurangi hari operasional TPA Sarimukti. “Menurut informasi TPA Sarimukti juga akan memberlakukan operasional sesuai hari kerja, jadi hanya akan beroperasi pada hari Senin hingga Jumat,” ujar Sopyan Hernadi.

Terkait kebijakan tersebut, Sopyan Hernadi, Pemkot Bandung melalui DLHK Kota Bandung terus berkoordinasi bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat. Kendati belum turun surat resminya, namun menurutnya penutupan waktu operasional akan memberikan dampak besar.

"Seandainya Sabtu Minggu kita siap untuk kerja di TPA khusus Bandung saja, karena mau bagaimana lagi kita tidak bisa menahan sampah Sabtu-Minggu. Apalagi dengan tingginya kunjungan wisatawan setiap akhir pekan sampah akhir pekan tidak bisa dihentikan, selain itu warga Kota Bandung sendiri masih belum terbiasa mengelola sampah mandiri,” ujar Sopyan Hernadi.

Baca Juga: Bintang, Perempuan Terlinat Aktivitas Ekonomi Menjadi Bagian Kekuata Ekonomi Bangsa

Kendala lainnya penanganan sampah menurut Sopyan Hernadi adalah masalah cuaca. “Bila musim hujan tiba sudah dipastikan mobilisasi tersendat karena manuver kendaraan sulit, ditambah kalau ada longsor, belum lagi saat ini ada pengecoran jalan, untuk mencapai TPA Sarimukti membutuhkan durasi cukup panjang,” terang Sopyan Herndi.

Di tengah upaya mengatasi persoalan sampah Kota Bandung menurut Sopyan Hernadi, mengajak momentum ini dijadikan pengingat bahwa urusan sampah ini tidak bergantung pada TPA. Yakni harus dikelola secara mandiri mulai dari sumbernya, seperti halnya konsep gerakan Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) yang digelorakan Oded M. Danial dan Yana Mulyana menjadi solusi terbaik untuk bisa mengolah sampah di Kota Bandung.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x