Warga Kota Bandung Hasilkan 1.300 Ton Sampah per Hari

- 8 September 2021, 05:30 WIB
Akibat belum dikelola dengan baik sampah bekas berjualan di Jalan A.H.Nasution Ujungberung selalu bertumpuk. Dalan sehari warga Kota Bandung menghasilkan 1.300 ton sampah.
Akibat belum dikelola dengan baik sampah bekas berjualan di Jalan A.H.Nasution Ujungberung selalu bertumpuk. Dalan sehari warga Kota Bandung menghasilkan 1.300 ton sampah. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kehadiran kawasan bebas sampah di Kelurahan Sukamiskin dan Kelurahan Cihaurgeulis di Kota Bandung mapu mengurangi sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Sampah domestik sebelum diangkut ke TPS sampah diolah terlebih dulu oleh warga.

"Rata-rata pengurangan sampah yang dibuang ke TPS itu di atas 30 persen, ini menunjukan bahwa kalau kita kawal pengelolaan sampah mulai dari rumah tangga sampai ke TPS itu bisa mengurangi pembuangan sampah ke TPA," terang Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Sopyan Hernadi, di acara Bandung Menjawab, Selasa 7 September 2021.

Dijelaskan Sopyan Hernadi, total pengurangan sampah yang dibuang ke TPA dari Kelurahan Cihaurgeulis periode Januari-Juni 2021 sebanyak 136.430 kg. Sementara total pengurangan sampah dari Kelurahan Sukamiskin periode Januari-Juni 2021 sebanyak 256.067 kg.

Baca Juga: Penanganan Covid-19 di Kota Bandung Lebih Baik dari Singapura

Dikatakan Sofyan Hernadi, saat ini sampah yang dibuang ke TPA masih cukup besar. Rata-rata 1.300 ton per hari, dari jumlah total timbulan sampah 1.600 ton.

"Seandainya ini diterapkan di semua kelurahan, maka target kita untuk pengurangan sampah ke TPA mencapai 30 persen saya rasa bisa tercapai. Lebih dari 100 RW sudah kita lakukan pendampingan dan penerapan kawasan bebas sampah," ujar Sopyan Hernadi.

Dalam hal penanganan sampah, Sopyan Hernadi, jika masyarakat betul-betul memahami cara memilah sampah dengan baik, mereka akan merasakan manfaat dan nilai ekonomis. “Contoh kecil sampah anorganik yang dikumpulkan oleh petugas sampah, mereka bisa nabung dalam seminggu Rp200 ribu dari sampah dan sampah organik diolah jadi kompos tanaman dan dimanfaatkan untuk Buruan SAE," ujar Sopyan Hernadi.

Gunung sampah di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung masih sering terjadi akibat pengelolaan sampah belum maksimal dan sampah belum dimanfaatkan.
Gunung sampah di Pasar Induk Gedebage Kota Bandung masih sering terjadi akibat pengelolaan sampah belum maksimal dan sampah belum dimanfaatkan.
Sementara terkait limbah medis, menurut Sopyan Hernadi, pihaknya membagi dalam dua model. Pertama, sampah yang sifatnya klinis dari rumah sakit, dan pengelolaannya dilakukan secara mandiri oleh mereka.

Kemudian kedua, limbah medis seperti masker yang berasal dari rumah-rumah. "Itu kita lakukan sosialisasi dalam pengemasannya. Jadi masker bekas digunting, dibungkus dengan plastik, dan disatukan dengan sampah jenis rumah tangga lainnya," pungkas Sopyan Hernadi. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x