Kasus Covid-19 di Jawa Barat di Dominasi Varian Omicron, Tertinggi di Depok Diikuti Kota Bandung

- 20 Februari 2022, 03:38 WIB
Petugas di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung melakukan pengecekan sampel. Kasus Covid-19 di dominasi varian Omicron di Kota Bandung tengah mengalami lonjakan.
Petugas di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung melakukan pengecekan sampel. Kasus Covid-19 di dominasi varian Omicron di Kota Bandung tengah mengalami lonjakan. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kasus Covid-19 di dominasi varian Omicron di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Barat tengah mengalami lonjakan. Kasus tertinggi paling banyak terjadi di wilayah Bandung Raya, Kota Depok, Kota dan Kabupaten Bogor serta Bekasi.

“Berdasarkan data terakhir,  kasus terkonfirmasi di Jabar mencapai 887.131 dengan jumlah yang dalam perawatan 147.882, sembuh sebanyak 724.372, dan kasus meninggal 14.877.  Paling tinggi berada di Kota Depok dengan SGTF (Probable Omicron) sebanyak 166, dan WGS (Omicron) 55, disusul Kota Bandung SGTF sebanyak134,  dan WGS sebanyak 127,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Nina Susana Dewi, dalam keterangannya kepada wartawan.  

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Nina Susana Dewi, saat ini untuk jumlah tempat tidur (TT) ruang isolasi Covid-19 dari 342 rumah sakit di Jabar mencapai 11.630 (TT),  IGD 1.166 (TT) atau total sebanyak 12.796 (TT).  "Sementara untuk BOR tempat tidur Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Jabar dalam satu bulan terakhir mengalami kenaikan," ujar  Nina Susana Dewi. 

Baca Juga: Pemerintah Prediksi Harga Kedelai Stabil Lagi pada Juni 2022

Sejumlah program prioritas menurut Nina Susana Dewi  dilakukan Pemda Provinsi Jabar untuk mengantisipasi gelombang ketiga pandemi. Diantaranya pembobotan lebih besar terhadap angka keterisian rumah sakit (BOR). 

Selain itu menurut Nina Susana Dewi, masyarakat Jabar juga dapat menggunakan telekonsultasi melalui Pikobar untuk konsultasi mengajukan kebutuhan vitamin dan obat selama isolasi mandiri. Vitamin dan obat langsung didistribusikan ke rumah warga. 

Sementara terkait ketersediaan tabung oksigen, menurut Nina Susana Dwi,  warga Jabar bisa mengajukan permohonan melalui Pikobar dengan mengisi formulir dengan menyiapkan foto KTP, bukti saturasi oksigen menggunakan oximeter, serta bukti hasil tes PCR/ antigen.  Masyarakat pun bisa menjadi kontributor tabung oksigen melalui fitur Oksigen Untuk Masyarakat (Omat) dalam Pikobar. 

Baca Juga: Diputarbalik 2.500 lebih Kendaraan Saat Periode Pertama Pemberlakuan Ganjil Genap

Selain itu enurut Nina Susana Dewi, Pemda Provinsi Jabar terus melakukan percepatan vaksinasi antara lain bekerja sama dengan TNI/Polri, Kabupaten/ Kota, dan sinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda).  Juga peningkatan kapasitas laboratorium pengujian PCR, penguatan dalam kampanye 5M, untuk  memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas melalui berbagai media dan pemberdayaan masyarakat melalui Desa/Kelurahan Siaga Aktif. 

Mengantisipasi gelombang tiga Covid-19 menurut Nina Susana Dewi, jajaran Dinkes Jabar terus melakukan percepatan vaksinasi, untuk anak-anak usia 6 tahun, lansia, pelayan publik, masyarakat rentan, hingga masyarakat umum, baik untuk dosis 1, dosis 2, maupun dosis 3. “Namun untuk percepatan vaksinasi Covid-19 saat ini juga terdapat sejumlah kendala, diantaranya sasaran dosis 1 sudah mulai susah dicari, bahkan sudah dilakukan penyisiran sasaran seperti door to door, maupun vaksinasi keliling," ujar Nina Susana Dewi. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah