Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Memasuki Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pekan ke 4 Pemerintah Kota Bandung masih akan tetap memberlakukan rekayasa lalu lintas dan penerapan nomor kendaraan ganjl genap. Penerapan rekayasa lalu lintas di pusat kota serta ganjil genap di pintu tol akses masuk Kota Bandung diklaim mampu menekan mobilitas masyarakat setiap akhir pekan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi (PDKT) Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara bahwa memasuki pekan ke empat pemberlakukan ganjil genap sangat efektif menekan mobilitas kendaraan luar kota masuk ke Kota Bandung. “Masih diterapkan, selama PPKM masih berlangsung dan masih diprediksi terjadi peningkatan Covid-19 di Kota Bandung,” terang Asep Kuswara saat dihubungi Sabtu 5 Maret 2022.
Untuk pemberlakukan ganjl genap sesuai raturan Wali Kota Bandung Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Perwal 15/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 3 Kota Bandung, dikatakan Asep Kuswara, diberlakukan di lima pintu tol. “Mash tetap di lima pintu tol, dan pada akhir pekan ditambah dengan ruas jalan Setiabudi dan Cibiru,” ujar Asep Kuswara.
Baca Juga: Bandung Hari Ini, Waspadai Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang
Penerapan ganjil genap mulai hari Jumat diberlakukan sejak pukul 14.00 WIB, sementara pada akhrir pekan Sabtu dan Minggu mulai mulai diterapkan pukul 07.00 WIB. “Pada akhir pekan ganjil genap diterapkan mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB,” ujar Asep Kuswara.
Selain pemberlakukan ganjil genap memurut Asep Kuswara, Pemkot Bandung melalui Dishub Bandung bersama tim gabungan dari kepolisian danTNI juga menerapkan rekayasa arus lalu lintas. “Kita lakukan penutupan jalan, terutama di pusat kota Asia Afrika, Tamblong dan Lengkong Kecil serta Dipati Ukur pada malam hingga dinihari,” ujar Asep Kuswara.
Terkait dengan rekayasa dan penutupan jalan menurut Asep Kuswara aktivitas warga di pusat Kota Bandung dapat ditekan. “Seperti pada libur akhir pekan lalu, tidak terjadi kemacetan hanya saja jumlah warga yang beraktivitas di Jalan Asia Afrika dan sekitarnya masih tinggi,” ujar Asep Kuswara yang berharap masyarakat mampu menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas ke luar rumah bila tidak terlalu penting, dan kalaupun terpaksa diharapkan menerapkan protokol kesehatan. (heriyanto)***
