Jelang Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi, PMK di Jabar Masih Terkendali

- 30 Mei 2022, 18:45 WIB
Peternak sedang memberi pakan sapi peliharaan. Jelang Hari Raya Idul Adha 2022  Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat menjamin PMK terkendali.
Peternak sedang memberi pakan sapi peliharaan. Jelang Hari Raya Idul Adha 2022 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat menjamin PMK terkendali. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah pada 9 Juli 2022 mendatang, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat antisipasi hewan ternak terkena virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Diprediksi kebutuhan hewan ternak di Jawa Barat menjelang Hari Raya Idul Adha mencapai 70 ribu ekor.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Mohamad Arifin Soedjayana terkait dengan persiapan hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah pada 9 Juli 2022 mendatang. “Sejak kemari kita sudah bertemu dan berdialog dengan teman-teman peternak yang sudah menyiapkan stok persiapan kurban dan sudah kita berikan arahan untuk menjaga kesehatan hewan ternak jangan sampai pas waktunya terkena PMK,” ujar Mohamad Arifin Soedjayana.

Dikatakan  Mohamad Arifin Soedjayana di Bandung, berdasarkan pantauan pihaknya hingga saat ini ketersediaan hewan ternak untuk kurban sudah mencapai 30 ribu ekor.  Sementara untuk kebutuhan sapi potong hampir 80 persen  berasal dari  luar provinsi seperti dari Jatim, Jateng , Bali, NTT dan NTB.

Baca Juga: Pelonggaran Gunakan Masker Hanya Untuk yang Sehat, yang Sakit Tetap Wajib Pakai Masker

“Saat ini pengiriman sapi dari NTT, NTB dan Bali sedang dalam perjalanan menuju Tanjung Priok sebelum masuk Jabar. Kita yakin aman karena Balai Karantinanya ada di Tanjung Priok, jadi kebutuhan untuk 70 ribu mudah-mudahan  itu bisa tercapai sebelum H-14 hewan yang dipersiapkan untuk kurban bisa aman dan sehat,” ujar Mohamad Arifin Soedjayana.

Saat ini menurut Mohamad Arifin Soedjayana, berdasarkan data dari DKPP jumlah populasi hewan ternak yang tertular PMK tidak signifikan. Hingga saat ini hewan berkaki belah yang tertular penyakit mulut dan kuku (PMK) terdeteksi di 20 kabupaten kota di Jabar.

"Begitu merebak isu PMK, DKPP Jabar sejak 6 dan 7 Mei lalu DKKP Jabar sudah melakukan pengambilan sampel hewan ternak berkuku dua, dan 9 Mei telah dapat (hasilnya). Yang positif diketemukan di (Kabupaten) Garut, kemudian tanggal 10 Kabupaten Banjar dan menjelang akhir bulan (Mei) ini  posisinya sudah diketemukan di 20 kabupaten kota yang sudah terjangkit," jelas Mohamad Arifin Soedjayana.

Baca Juga: KBRI Laporkan Perkembangan Pencarian Eril di Sungai Aare Kota Bern Swiss

Sementara untuk perhitungan persentase, daerah hewan ternak berkuku dua terjangkit PMK di Jabar 74 persen. Dari 20 kabupaten kota  yang mencapai 627 kecamatan, hewan terjangkit PMK  hanya diketemukan di 97 kecamatan di 125 desa atau kelurahan atau 2,09 persen dari 5.957 desa kelurahan  di Jabar.

 "Jadi bila melihat persentase tersebut di Jawa Barat masih terkendali. Meskipun secara kewilayahan kabupaten kota mencapai  20 wilayah,” ujar Mohamad Arifin Soedjayana. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x