Baca Juga: Menjaga Kesatuan, Persatuan dan Kerukunan Perlu Kewaspadaan
Kini disaat kesenian dan budaya modern dengan label kaum milenial atau generasi z, para seniman dan pelaku seni ronggeng memiliki keinginan untuk semakin menguatkan semua hal tentang kesenian ronggeng. Selain memupus stigma ronggeng, pandangan kaum ulama, juga menjaga nilai-nilai filosofi yang terkandang dalam tembang maupun gerak tarian.
“Seniman jangan hanya sekedar menjalankan profesi karena mewarisi kesenian semata dengan menjaga nilai tradisi. Tapi lebih dari itu, seniman didaerah harus menjadi tuan rumah didaerahnya sendiri, dan membuat betah pendatang, apalagi seniman dikawasan wisata Pangandaran,” ujar Iwan.
Lebih jauh ditegaskan Iwan, bahwa upaya pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan seni budaya tradisional di daerah juga harus diimbangi dengan berdayaan para pelakunya. “Selama ini keberadaan seniman tradisional apalagi kesenian ronggeng identik dengan kondisi memprihatinkan, karena kedepannya harus ada komitmen bersama untuk melestarikan sekaligus memberdayakan dan mensejahterakan para pelakunya,” pungkas Iwan. (retno heriyanto)***