Menyambut Tahun Baru 2023, Waktunya Bermuhasabah

1 Januari 2023, 02:49 WIB
Menyambut pergatian tahun, saatnya bermuhasabah melaksanakan sholat taubat memperbanyak sholawat, berdzikir dan berdoa. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surah At Tahrim ayat 8;  Ya ayyuhallazina amanu tubu ilallahi taubatan nasuha, ‘asa rabbukum ay yukaffira ‘angkum sayyi atikum wa yudkhilakum jannatin tajri min tahtihal an haru yauma la yukhzillahun nabiyya wallazina amanu ma’ah, nuruhum yas’a baina aidihim wa bi’aimanihim yaquluna rabbana atmim lana nurana wagfir lana, innaka ‘ala kulli syai’ing qadir.

Artinya; Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Hari ini, berdasarkan penanggalan Masehi merupakan tanggal 1 bulan pertama (Januari) di tahun 2023. Sementara berdasarkan penanggalan Hijriah atau penanggalan Islam, hari ini tanggal 8 Jumadil Akhir yang merupakan bulan keenam.

Baca Juga: Ribuan Kembang Api Akan Terangi Langit Sydney Dilucurkan di Empat Gedung

Pergantian tahun merupakan saatnya melakukan instropeksi diri atau muhasabah. “Tidak ada larangan bagi kaum Muslim untuk menyambut malam pergantian tahun, tapi yang harus diperhatikan adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang Muslim dalam menyambut tahun baru Masehi,” ujar Ustad Oleh Solihin seorang pemuka agama di Kelurahan Karangpamulang, Kecamatan Mandalajati Kota Bandung.

Setiap umat Muslim menurut Ustad Oleh Solihin disarankan dalam menyambut pergantian tahun Hijriah maupun Masehi untuk melakukan muhasabah. “Laksanakan sholat sunnah taubat, kemudian perbanyak zikir, sholawat, dan doa untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” papar Ustad Soleh Solihin.

Sebagaimana seruan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam firmannya pada surah  At Tahrim ayat 8. Mengutip tafsir Ibnu Katsir (Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir), firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah At Tahrim ayat 8, “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya”, memiliki makna  tobat yang sebenar-benarnya lagi pasti, maka akan terhapuslah semua kesalahan yang terdahulu.  

Baca Juga: Puluhan Drummer Kota Cimahi Unjuk Kabisa di Plaza Rakyat, di Ngagebug Babarengan Drummer Cimahi

Dan tobat yang sebenarnya dapat merapikan diri pelakunya dan menyegarkannya kembali serta menjadi benteng bagi dirinya dari mengerjakan perbuatan-perbuatan yang rendah.

Sementara, Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami Muhammad, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Sammak ibnu Harb, bahwa ia pernah mendengar An-Nu'man ibnu Basyir mengatakan dalam khotbahnya bahwa ia pernah mendengar Umar ibnul Khattab r.a. membaca firman-Nya Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya. Lalu Umar mengatakan bahwa seseorang melakukan perbuatan dosa, kemudian tidak mengulanginya lagi.

Dari As-Sauri telah meriwayatkan dari Sammak, dari An-Nu'man, dari Umar yang mengatakan bahwa tobat nasuha ialah bila seseorang bertobat dari perbuatan dosa, kemudian tidak mengulanginya lagi, atau tidak berkeinginan mengulanginya lagi.

Sedangkan  dari Abul Ahwas dan lain-lainnya telah meriwayatkan dari Sammak, dari An-Nu'man, bahwa Umar pernah ditanya tentang tobat nasuha. Maka Umar menjawab, "Tobat yang nasuha ialah bila seseorang bertobat dari perbuatan buruk, kemudian tidak mengulanginya lagi selama-lamanya."

Al-A'masy telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwas, dari Abdullah sehubungan dengan makna firman-Nya: dengan tobat yang semurni-murninya. Bahwa seseorang bertobat (dari perbuatan dosanya), kemudian tidak mengulanginya lagi.

Usai melaksanakan sholat sunnah taubat sebanyak 2 rakaat, lakukan zikir, sholawat, dan doa. “Ada banyak doa yang dapat dibacakan sesaat mengakhiri tahun dan menyambut tahun baru,” ujar Usrad Oleh Solihin.

Baca Juga: Waduh, 100.000 ASN Kementerian Agama Tidak Profesional

Mengutip doa dalam buku kumpulan doa Maslakul Akhyar,  Habib Utsman bin Yahya, cetakan Mufti Jakarta, pada akhir tahun Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam menganjurkan membaca doa,  Allahumma ma ‘amiltu min ‘amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘ala ‘uqabati, wa da‘autani ilat taubati min ba‘di jara’ati ‘ala ma‘shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma ‘amiltu fiha mimma tardha, wa wa‘attani ‘alaihits tsawaba, fa’as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha‘ rajai minka ya karim.

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Kemudian doa awal tahun dengan harapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menganugerahkan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, jodoh, karir, wafat husnul khatimah, dan berbagai kebaikan lainnya.

 Allahumma antal abadiyyul qadimul awwal. Wa ‘ala fadhlikal ‘azhimi wa karimi judikal mu‘awwal. Hadza ‘amun jadidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fihi minas syaithani wa auliya’ih, wal ‘auna ‘ala hadzihin nafsil ammarati bis su’i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram.

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.” ***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler