Hal tersebut termasuk kedalam ciri berburuk sangka, sebab penilaian kita terhadap orang lain hanya berdasarkan pengalaman pribadi kita sendiri sedangkan pengalaman pribadi tidak sepenuhnya bisa jadi bahan penilaian yang tepat.
Ciri tersebut dapat dijadikan bahan untuk mengenali sikap, ucapan, atau perilaku yang diperbuat mencerminkan buruk sangka atau bukan.
Dengan demkian, kita dapat lebih mawas diri dari prasangka buruk yang jauh dari manfaat dan justru berujung dosa. Tanpa prasangka buruk, derajat kita semakin ditinggikan, bukan saja di dunia, melainkan juga di akhirat kelak. Semoga sebagai hamba-Nya kita dapat menjuhi prasangka buruk yang sudah secara jelas tidak disukai Allah. (syiffa ryanti)***