Rahasia Jalani Hidup Tanpa Prasangka, Iri dan Dusta

- 24 Januari 2022, 05:00 WIB
Ilustrasi ketenangan.  Islam sebagai agama rahmatan lil alamin menekankan agar semua manusia dapat menjaga hati dengan menjauhkan diri dari berprasangka buruk.
Ilustrasi ketenangan. Islam sebagai agama rahmatan lil alamin menekankan agar semua manusia dapat menjaga hati dengan menjauhkan diri dari berprasangka buruk. /pixabay/

Lantas apa bahaya dari berprasangka buruk? Mengutip dari buku berjudul “Membina Moral dan Akhlak”, karya Drs Kahar Masyhur menjelaskan, bahaya berprasangka buruk antara lain, pertama kita akan merasa pusing sendiri. Kedua, curiga terus menerus dengan orang lain. Ketiga, susah mendapat teman. Keempat, susah mempercayai orang lain.

Melihat bahaya yang timbul dari berprasangka buruk, hal tersebut bisa jadi acuan untuk terhindar dari tindakan berprasangka buruk sebab tindakan itu tidak ada manfaatnya justru menimbulkan dosa.

Agar kita terhindar dari tindakan buruk sangka, ada baiknya kita memahami ciri-ciri dari buruk sangka. Lalu, bagaimana ciri-ciri buruk sangka?

Menukil dari buku karya Masan Al Fat, berjudul “Akidah Akhlak”, disebutkan ciri-ciri buruk sangka, yaitu pertama orang yang tidak secara langsung mengetahui atau melihat sebuah fakta dan biasanya orang ini hanya mengetahui dari kabar yang ia dengar semata dan tidak didasari atas kebenaran.

Baca Juga: Muzakarah Spirit Baby Dolls di MUI Sumatera Barat

Kedua, sebelum menyatakan pikiran, anggapan atau pendapat, orang yang berburuk sangka telah memiliki anggapan yang buruk. Jadi anggapan buruk akan melahirkan prasangka buruk, sebaliknya yang baik akan melahirkan prasangka yang baik.

Ketiga, tidak sesuai dengan kenyataan, ini menjadi ciri lain yang penting apakah sebuah sikap, ucapan, atau perkataan itu merupakan buruk sangka atau bukan.

Sekiranya tidak sesuai kenyataan, maka dia telah berburuk sangka. Buruk sangka yang demikian itu disebut tuhmah atau tuduhan, sehingga jelas seseorang itu menuduh orang lain atas apa yang tidak diperbuat oleh orang lain sebagai perbuatannya, maka tuduhan ini menjadi fitnah.

Keempat, ketika seseorang memiliki pengalaman buruk tentang orang lain, kemudian dia akan memiliki anggapan yang buruk atas orang lain tersebut berdasarkan pengalamannya.

Baca Juga: Penyandang Disabilitas Terima Bantuan Kursi Roda

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x