Makna Dibalik Kotak Topeng

- 9 November 2020, 12:32 WIB
DALAM pegelaran tari topeng keberadaan Kotak Topeng memiliki makna sebagai pamiangan dan pangbalikan dimana kedok diambil dari dalam kotak dan dimasukkan kembali ke dalam kotak.
DALAM pegelaran tari topeng keberadaan Kotak Topeng memiliki makna sebagai pamiangan dan pangbalikan dimana kedok diambil dari dalam kotak dan dimasukkan kembali ke dalam kotak. /Heriyanto Retno/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Abjad kedua huruf Arab adalah ba ( ﺐ ). Paradoksnya adalah nun (  ﻦ  ), abjad ke 25. Lalu, adakah keterkaitan kedua huruf tersebut dengan tari topeng Panji? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita perhatikan teks tarian dan perlengkapan panggungnya.

Dalam pertunjukan topeng senantiasa terdapat perlengkapan (properti) panggung, yakni kotak topeng yang diletakkan di tengah-tengah. Di dalamnya tersimpan kedok-kedok yang akan ditarikan dan beberapa perlengkapan lainnya.

Di depan kotaklah penari itu duduk dan merebahkan badannya ke bibir kotak. Ia seolah-olah merangkul kotak itu dengan perasaan cintanya yang amat dalam. Ia seolah-olah tak ingin lepas dan jauh darinya. Keningnya bahkan hampir ditempelkan ke bibir kotak bagian atas. Sebagian dalang topeng bahkan sengaja menempelkannya.

Baca Juga: Manusia Tangguh Itu Bernama Seniman

Kotak topeng, oleh para dalang topeng Cirebon adalah simbol pamiangan dan pangbalikan (pergi dan pulang). Mulai dari depan kotak dan berakhir juga di depan kotak. Kedok juga diambil dari dalam kotak dan dimasukkan kembali ke dalam kotak. Kotak adalah pusat menari. 

Jawaban dari pertanyaan di atas tadi harus dimulai dari huruf nun. Kotak adalah wadah yang diisi oleh kedok-kedok. Jadi, ada wadah dan ada isi.

Huruf nun, terdiri atas satu buah garis lengkung dan sebuah titik yang dibubuhkan di tengahnya. Garis lengkung itu adalah wadah dan titik adalah isinya. Nun adalah wadah dan isi, yang padanannya sama dengan jasmani (garis lengkung) dan rohani (titik).

Baca Juga: Di Estadio Mestalla, Los Blancos Dikalahkan VAR 1-4

Demikian pula kotak, ia adalah jasmani dan kedok adalah rohani. Kotak adalah kurung (jasmani), dan kedok adalah kuring (rohani). Ketika kedok tergolek di dalam kotak maka ia tak berdaya karena dikuasai oleh wadahnya, kotak. Artinya, kuring di dalam kurung; jiwa di dalam raga; rohani di dalam jasmani. Ini adalah simbol dari kehidupan manusia sehari-hari yang hidupnya ‘jasmaniah’.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x