Harga Sapi dan Domba Melonjak, Saatnya Pemerintah Membantu Peternak Bukan Pengusaha Ternak

- 24 Januari 2021, 07:05 WIB
PETERNAK sapi di Lembang Kabuaten Bandung Barat memilih mempertahankan hewan peliharaan meski harga sedang melonjak.
PETERNAK sapi di Lembang Kabuaten Bandung Barat memilih mempertahankan hewan peliharaan meski harga sedang melonjak. /Portal Bandung Timur/Heriyanto Retno/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Peternak sapi di wilayah Kabupaten Bandung dalam dua pekan terakhir tengah menikmati hasil dari hewan peliharaan. Harga sapi potong dan sapi perah dewasa mengalami kenaikan hingga duakali lipat setelah masa awal pandemi Covid-19 Maret 2020 alami penurunan.

“Pada awal-awal Corona (Covid-19) harga sapi potong maupun sapi perah turun merosot. Selain karena pengaruh berbagai aturan, juga bersamaan dengan sulitnya pakan sapi memasuki musim kemarau,” ujar Ujang Ahmad (53) warga Palasari, Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

Baca Juga: Dengan Akar Wangi, Bantaran Sungai Cipamokolan Akan Dikuatkan dan Diharumkan

Pada bulan Mei menjelang Lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha 2020 menurut Ujang, biasanya harga sapi akan terjadi lonjakan. “Karena selain minat warga turun, harganya juga tidak bagus dan untuk menjual sapi harus banyak aturan hingga peternak lebih baik tidak menjual,” ujar Ujang.

Pada awal-awal Covid-19 harga sapi dewasa 10 bulan hingga 1 tahun lebih hanya dihargai Rp14 juta, dan diatas usia 2 tahun Rp15 juta hingga Rp17 jutaan. “Sekarang untuk sapi umur dewasa bisa Rp24 juta, yang sudah dewasa atau sekali melahirkan bisa Rp27 juta hingga Rp30 jutaan,” terang Ujang.

Namun dengan kenaikan harga sapi saat ini menurut Ujang dan sejumlah peternak sapi di wilayah Bandung Utara justru tidak tergiur untuk menjual sapi peliharaannya. “Sekarang banyak bandar yang datang langsung ke peternak, tapi kita tidak berniat menjual karena merasa yakin harga sapi ataupun domba akan terus naik,” ujar Sujana (57) peternak lainnya.

Baca Juga: Cerita Aipda Dani Sesaat Dirinya Tertimbun Tanah Longsor di Dusun Bojong Kondang  

Kenaikan harga sapi menurut Sujana dan peternak lainnya dikarenakan kelangkaan pasokan bibit sapi dari luar. “Seharusnya saat inilah pemerintah membantu peternak untuk meningkatkan hewan peliharaan, kita jangan tergantung kepada luar negeri karena hasil ternak kita juga sama baiknya kalau pemerintah memberikan bantuan,” ujar Sujana.

Pada masa pandemi Covid-19, baik Ujang maupun Sujana mengaku hanya mendengar ada bantuan pemerintah untuk peternak sapi dan domba. “Tapi yang saya dengar hanya peternak di Pangalengan dan Lembang saja, itupun bantuan sembako bukan bantuan untuk kelangsungan usaha peternak,” ujar Sujana dan Ujang.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x