Dari Kayu Sonokeling,  Eboni Pamor Miliki Nilai Keindahan dan Craftmanship

- 30 Januari 2021, 21:48 WIB
Eboni Watch dicetuskan Afidha Fajar Adhitya. Pemuda asal Klaten Jawa Tengah menangi Indonesia Good Design Selection. Foto tweeter eboni watch   
Eboni Watch dicetuskan Afidha Fajar Adhitya. Pemuda asal Klaten Jawa Tengah menangi Indonesia Good Design Selection. Foto tweeter eboni watch   /foto twitter eboni watch  /

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Perindustrian terus mendorong sektor industri kecil menengah (IKM) agar semakin aktif berinovasi dengan desain produknya. melalui penyelenggaraan Indonesia Good Design Selection (IGDS) 2020 dipacu agar IKM mampu kompetitif di kancah domestik dan global.

“Penghargaan IGDS merupakan bentuk apresiasi pemerintah di bidang desain produk bagi pelaku industri, perusahaan maupun praktisi desain. Sekaligus untuk mendukung dan meningkatkan nilai kompetitif dari daya saing produk-produk industri nasional utamanya di bidang desain produk,” terang Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Sabtu 30 Januari 2021.

Disampaikan Dirjen IKMA Gati Wibawaningsih, dedikasi dan pencapaian para penerima penghargaan IGDS 2020 dapat menjadi semangat untuk mereka terus berkarya dan berprestasi serta menginspirasi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat industri. “Apalagi di tengah persaingan ketat saat ini, terutama adanya era industri 4.0 dan adaptasi kebiasaan baru karena pandemi, pelaku IKM perlu menelurkan inovasi agar usahanya bisa bertahan,” ujar Gati Wibawaningsih.

Baca Juga: Dimasa Pandemi Covid-19, Sandiaga Uno Menganggap Penting Kearifan Budaya Lokal Bagi Pariwisata

Salah satu peserta IGDS 2020 yang mendapat apresiasi besar dari masyarakat, yakni produsen jam tangan kayu asal Jawa Tengah, Eboni. Melalui produk unggulannya, Eboni Pamor, terpilih kembali sebagai pemenang kategori People’s Choice di IGDS 2020 karena mendapat total like sebanyak 1082 di akun instagram @igdsofficial.

“Sebelumnya, pada IGDS 2019, Eboni juga memperoleh penghargaan kategori People’s Choice dengan produknya, Eboni Cakra. Di IGDS 2020 Eboni Pamor dinilai sebagai sebuah bentuk manifestasi nilai tradisi lokal yang dituangkan menjadi produk fesyen, sehingga budaya dan tradisi Tosan Aji dapat terus berkelanjutan di era modern ini.

“Eboni Pamor menggunakan dial pamor asli keris dan dibuat oleh seorang Empu (pembuat keris) generasi muda asal Solo yang secara turun temurun mempelajari pembuatan keris. Eboni memperlihatkan kepada generasi muda bahwa Indonesia memiliki sejarah budaya yang sangat kuat dan membuktikan bahwa sejarah serta kebudayaan lokal bisa diwujudkan menjadi produk fesyen yang kekinian,” papar Gati Wibawaningsih.

Baca Juga: Akan Ditata, Kawasan Kendan, Citaman Kabupaten Bandung sebagai Wisata Sejarah  

Eboni Pamor dari Eboni Watch dicetuskan oleh Afidha Fajar Adhitya. Pemuda asal Klaten Jawa Tengah tersebut menjajal keberuntungannya dengan membuat Eboni Watch pada 10 Oktober 2014. Berawal dari modal Rp2 juta membawanya pada produksi hingga 300 unit per bulan dan menciptakan lapangan kerja serta menghasilkan omzet rata-rata Rp150 juta per bulan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah