Ponpes Al Itifaq Rancabali Jadi Pilot Project Korporatisasi Berbasis Kopontren 

- 22 Maret 2022, 23:00 WIB
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin didampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuju tempat  acara Korporatisasi Pertanian Dalam Mendukung Ekosistem Halal Value Chain Berbasis Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) di Ponpes Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Selasa 22 Maret 2022.
Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin didampingi Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuju tempat acara Korporatisasi Pertanian Dalam Mendukung Ekosistem Halal Value Chain Berbasis Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) di Ponpes Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Selasa 22 Maret 2022. /Prokopim Pemkab Bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Itifaq, Rancabali, Kabupaten Bandung, dapat dijadikan  pilot project korporatisasi pertanian dalam mendukung ekosistem halal value chain (rantai nilai halal) berbasis Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren). Ketahanan pangan menjadi  sangat vital bagi negara manapun di dunia ini, karena makanan berkaitan dengan kelangsungan hidup seluruh populasi dunia.

Hal tersebut ditegaskan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin acara Korporatisasi Pertanian Dalam Mendukung Ekosistem Halal Value Chain Berbasis Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) di Ponpes Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Selasa 22 Maret 2022. "Saya mendukung program pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren sebagai salah satu ikhtiar untuk mensejahterakan masyarakat," ujar Wapres Ma’ruf Amin.

Sudah sejak 27 April 2021 Ponpes Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung,  pilot project perekomomian berbasis pesantren. Adapun pengembangan ekosistem rantai nilai halal Al-Ittifaq dilakukan melalui Integrated Farming with Technology and Information (Infratani), packing house, dan platform virtual market alifmart yang merupakan upaya mendorong ketahanan pangan berbasis kemandirian ekonomi  pondok pesantren.

Baca Juga: Ada 500 Ribu Kasus TBC di Indonesia Belum Diketemukan, Kemenkes Akan Lakukan Ini

Semetara  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, pangan merupakan sektor ekonomi yang tidak terpengaruh pandemi Covid-19. Diketahui, hingga saat ini lebih dari 3.000 usaha baru lahir di Jabar, salah-satunya Ponpes Al-Ittifaq.

“Dalam dua tahun terakhir kami mengkaji hampir seluruh sektor ekonomi turun, kecuali pangan dan teknologi. Jika dua aspek ini dikolaborasikan, kami meyakini bisnis pangan akan mendapat perhatian masyarakat beberapa tahun ke depan,” jelasnya.

Ia juga menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan wisuda bagi 1.000 petani milenial di Institut Pertanian Bogor (IPB). “Kami ingin membuktikan bahwa masa depan itu tinggal di desa. Jadi kami punya slogan tingal di desa, rezeki kota dan bisnis mendunia,” ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bandung dan Sekitarnya, Memasuki Musim Pancaroba Sejumlah Wilayah Masih di Guyur Hujan

Sefangkan Bupati Bandung HM Dadang Supriatna berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi daya ungkit bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung. Hal itu selaras dengan salah-satu sasaran pembangunan pemerintah daerah, yakni meningkatkan daya saing sektor, pertanian, perkebunan dan peternakan.

“Al-Ittifaq ini tidak hanya bergerak dalam pendidikan agama Islam saja, namun lebih dari itu. Pesantren ini juga bergerak dalam bidang ekonomi di sektor pertanian agrikultur, peternakan, dan perikanan juga koperasi,” ucap Dadang.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah