Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung Terus Menggeliat

- 13 Desember 2022, 00:45 WIB
Wali KOta Bandung Yana Mulyana didampngi Sekretaris Daerah Ema Sumarna saat memberikan keterangan pers kepada wartawan usai meresmikan Kawasan Kuliner Halal Aman Sehat (KHAS) di Taman Valkenet Malabar Jalan Malabar Kota Bandung.
Wali KOta Bandung Yana Mulyana didampngi Sekretaris Daerah Ema Sumarna saat memberikan keterangan pers kepada wartawan usai meresmikan Kawasan Kuliner Halal Aman Sehat (KHAS) di Taman Valkenet Malabar Jalan Malabar Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung tahun 2021 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, naik sebesar 3,76 persen dibandingkan dengan tahun 2020. Lapangan usaha Informasi dan Komunikasi merupakan lapangan usaha dengan laju pertumbuhan tertinggi dalam PDRB Kota Bandung Tahun 2021 sebesar 9,81 persen. 

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menegaskan bahwa pihaknya sangat  optimis jika pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung bisa naik 5 persen pada 2022 dan angka ini menjadi target setelah pandemi Covid-19 mulai mereda.

"Kalau kita lihat faktanya, sekarang terutama secara teori fase endemi ini kita kan semua kegiatan ekonomi mulai tumbuh. Harapannya pertumbuhan ekonomi Kota Bandung di tahun ini bisa 5 persen," ujar  Yana Mulyana, kepada wartawan Senin 12 Desember 2022.

Baca Juga: Jalan Raya Sapan Tegalluar Kabupaten Bandung Sudah Lebih 2 Pekan Banjir

Dikatakan Yana Mulyana, banyak perubahan dan dampak yang dirasakan kala Pandemi Covid-19 menyerang Kota Bandung. Pada 2020  pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung  mengalami minus 2,28 persen.

“Namun, di tahun 2021 Kota Bandung kembali bangkit. Hal ini dapat dilihat dari data BPS Kota Bandung, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung tahun 2021 naik sebesar 3,76 persen bila dibandingkan dengan tahun 2020,” ujar Yana Mulyana.

Dikatakan Yana Mulyana, produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bandung tahun 2021 atas harga berlaku adalah sebesar Rp207,12 triliun. Sementara PDRB Kota Bandung tahun 2021 atas harga konstan menurut lapangan usaha adalah sebesar Rp200,41 triliun.

Dari sisi produksi, Lapangan usaha Informasi dan Komunikasi merupakan lapangan usaha dengan laju pertumbuhan tertinggi dalam PDRB Kota Bandung Tahun 2021, yaitu sebesar 9,81 persen. 

Baca Juga: TERNYATA, Korban Gempa Bumi Magnitudo 5,6 di Cianjur Lebih dari 600 Orang

Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Bruto merupakan komponen pengeluaran dengan laju pertumbuhan tertinggi dalam PDRB Kota Bandung tahun 2021, yaitu sebesar 5,5 persen.

"Kalau kita lihat faktanya, sekarang terutama secara teori fase endemi ini  semua kegiatan ekonomi mulai tumbuh. Harapannya pertumbuhan ekonomi Kota Bandung di tahun ini bisa 5 persen," harap  Yana Mulyana.

Meski Kota Bandung tiak memiliki wilayah tujuan wisata alam seperti daerah lain di Jawa Barat, menurut Yana Mulyana,  ada beberapa sektor yang bisa digenjot untuk menumbuhkan geliat ekonomi. Mulai dari sektor jasa, hotel, hingga cafe-cafe di Kota Bandung kini mulai penuh dikunjungi orang setiap harinya.

"Kegiatan ekonomi rata-rata sudah tumbuh. Tempat pariwisata sudah mulai penuh, hotel, cafe, penuh semua," ujarnya.

Baca Juga: Kota Bandung di Guyur Hujan, Sudah Pasti Banjir Cileuncang

Maka dari itu, ia optimistis geliat ekonomi di Kota Bandung akan berangsur normal dan mampu menyentuh pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen. "Mudah-mudahan bisa lebih target 5 persen tadi, mudah-mudahan bisa mendekati normal," ujar Yana Mulyana.

Beragam upaya pun dilakukan untuk mencapai target tersebut. Salah satunya meningkatkan jumlah investor di Kota Bandung.

Pada 2021, dari target investasi Rp6,1 triliun terealisasi dua kali lipatnya yaitu mencapai Rp11,4 triliun.

Atas kepercayaan para investor yang telah berinvestasi di kota Bandung inilah, laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung pada tahun 2021 berhasil mencapai 3,76 persen. Sedangkan indeks pembangunan manusia menjadi 81,96.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mendorong agar produk lokal masuk ke dalam katalog pengadaan barang dan jasa.

Terbukti, saat ini telah ada 3.822 barang dan jasa dengan jumlah penyedia 248 pada katalog pengadaan barang dan jasa Kota Bandung. Mulai dari servis kendaraan, makanan dan minuman, jasa pengelolaan, sovenir dan sebagainya. 

Kota Bandung pun masuk dalam 10 besar Pemda Penyelenggara Katalog Lokal dengan nilai transaksi terbesar yakni Rp137,1 miliar.  (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah