PORTAL BANDUNG TIMUR – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan sebagai tulang punggung dan penyangga masalah ekonomi Indonesia. Tantangan UMKM cukup beragam perlu dicari solusi yang tepat.
Dalam dialog produktif dengan tema ‘Pahlawan Digital Pendukung UMKM’ di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Jakarta, Rabu 11 November 2020, sejumlah pembicara sepakat bahwa pelaku UMKM menjadi penyelamat perekonomian Indonesia.
“Pengalaman pada berbagai krisis ekonomi mengajarkan Indonesia, UMKM berperan sebagai tulang punggung dan penyangga yang menyelamatkan Indonesia dari berbagai masalah ekonomi seperti masa sekarang ini,” ujar Fiki Satari, Stafsus Menteri Koperasi UKM.
Baca Juga: Tradisi Masih Terjaga Masyarakat Cireundeu
Baca Juga: Jemaah Umrah Wajib Patuhi Pedoman Ibadah Masa Pandemi
Berdasarkan data BPS per September 2020, menurut Fiki, kondisi yang dihadapi UMKM cukup menantang. “Bahwa 45% pelaku UKM hanya mampu bertahan selama 3 bulan dalam kondisi ekonomi di masa pandemi seperti ini,” ujar Fiki.
Lebih lanjut dikatakan Fiki, data survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia menunjukan, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan. Lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya, karenanya sangat penting bagi usaha mikro agar diintervensi dengan literasi keuangan.
Kemenkop UKM menurut Fiki, memiliki strategi pengembangan digitalisasi UMKM dalam 4 tahap. Pertama, meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan mempersiapkan pelaku usaha UMKM agar kapasitasnya bisa meningkat.
Baca Juga: 3.863 RTS di Desa Cinunuk Memburu Bansos Pemprov Jabar