Tubuhnya yang semakin tua tidak dapat membohongi, dirinya tak sekuat dulu. Namun meski tidak dulu, Abah Ruslan memaksakan diri harus menghasilkan sepatu yang lebih sedikit dari biasanya.
Hasil dari penjualan sepatu tersebut merupakan satu-satunya sumber pengahasilan Abah Ruslan. Di usianya yang tak lagi muda ia tetap mengandalkan tangan tuanya untuk menghasilkan karya sepatu dibanding hanya berdiam diri dirumah saja.
Menurutnya usia tua bukanlah alasan untuk bermalas-malasan. Justru selama masih hidup dan mempunyai badan yang sehat harus tetap produktif dan menjalani kehidupan sebaik mungkin. (Indira Nurani Pertiwi)***