Kejujuran Pak Sari, Rukunkan Warga Kampung Kebon Kopi Gunungsindur Bogor

- 27 Juli 2023, 09:31 WIB
Karena jujur dan menciptakan ketenangan Heri Sani terus diangkat jadi Ketua RW di Kampung Kebon Kopi, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor.
Karena jujur dan menciptakan ketenangan Heri Sani terus diangkat jadi Ketua RW di Kampung Kebon Kopi, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. /Portal Bandung Timur/Nurhayeni/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menjadi pemimpin di tingkat masyarakat paling bawah, seperti di RT atau Rukun Tetangga dan di RW atau Rukun Warga, bukanlah perkara mudah. Sangatlah jarang ada warga yang mau menjadi Ketua RT ataupun Ketua RW yang mencalonkan diri sendiri, apalagi di perkotaan yang masyarakatnya sangat heterogen dari berbagai suku dan budaya.

Seperti halnya dengan Kampung Kebon Kopi, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor yang lokasinya berbatasan dengan Kota Satelit Serpong, Provinsi Banten. Konplik yang terjadi selalu berawal dari lingkungan terkecil di tingkat RT maupun RW, karenanya sangatlah jarang ada yang menawarkan diri menjadi Ketua RT ataupun RW.

Tapi tidak demikian halnya dengan Heri Sain yang sudah menjabat sebagai Ketua RW 07 di Kampung Kebon Kopi, Desa Pengasinan, Kecamatan Gununungsindur, Bogor selama empat periode sejak tahun 2001. Kejujuran dan menjunjung tinggi nilai kekeluargaan yang diterapkannya sebagai Ketua RW menjadikan dirinya terus dipaksa warganya untuk menduduki tampuk kepemimpinan di tingkat RW.

Baca Juga: Fania, Keterbatasan Bukan Hambatan Untuk Meraih Prestasi

“Pertama mendapat kepercayaan memimpin RW 07 Kampung Kebon Kopi ini pada periode 2001 sampai 2015. Sempat berhenti tahun 2016 sampai 2020, kemudian kembali diminta warga jadi Ketua RW untuk masa jabatan 2021 sampai 2025,” terang Heri Sani yang akrab disampa warga dengan sebutan Pak Sari.

Tubuhnya yang tinggi dan seluruh rambut dikepalanya yang sudah memutih. Sangat menggambarkan bahwa Pak Sari sudah tidak muda lagi. Namun, siapa sangka bahwa hanya fisiknya saja yang terlihat tua, semangat juang dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin masih mengalir jiwa muda yang membara.

Pak Sari, seorang kepala keluarga yang memiliki jiwa sosial yang tinggi, berhasil membuatnya menjadi Ketua RW 07 di Kampung Kebon Kopi, Desa Pengasinan, Kecamatan Gunnungsindur, Bogor selama empat periode. Dimana saat pertamakali menjadi ketua RW, Pak Sari sama sekali tidak mencalonkan dirinya sendiri, tetapi, beliau ditunjuk dan dipilih langsung oleh para tokoh masyarakat karena terkenal dengan kejujuran dan kepeduliannya terhadap masyarakat.

Baca Juga: Abah Khairudin Tahun Ini Berusia 100 Tahun, Menikmati Hasil Jerih Payah Berjualan Lumpia Basah

"Waktu pertama kali terpilih menjadi Ketua RW, Saya sama sekali tidak menyangka karena waktu itu tiba-tiba saya ditunjuk dan dicalonkan langsung oleh tokoh-tokoh masyarakat untuk menggantikan ketua RW yang lama karena mengundurkan diri sebelum habis masa jabatannya," kata Pak Sari.

Selama menjadi ketua Rw, ternyata Pak Sari tidak hanya bermodalkan kejujuran saja, tetepi juga memiliki kinerja yang sangat bagus di masyarakat. Mulai dari pembangunan jalan, musolah hingga masjid. Selain itu, juga meningkatkan keamanan dan kebersihan disekitar lingkungannya. Membuat program keagamaan seperti pengajian, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Saya bisa menjabat sampai empat periode itu benar-benar karena keinginan masyarakat. Banyak yang mendukung dan mendorong saya untuk mencalonkan kembali menjadi ketua RW. Sekarang ini periode keempat saya menjadi ketua RW dikampung ini. Mungkin masyarakat juga melihat kinerja saya selama ini, saya tidak pernah berbohong dalam menjalankan tugas saya" Kata Pak Sari.

Baca Juga: Endang Kenang Pacuan Kuda di Arcamanik

Dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua RW, Pak Sari mengganggap bahwa itu bukan hanya sekedar pekerjaan atau jabatan semata. Tetapi, beliau menjalankan itu semua tujuannya adalah sebagai ibadah. Membantu masyarakat dengan tidak mengharapkan imbalan apapun. Tujuannya itu pun sangat mendapat dukungan dari keenam anaknya dan juga ibu Tuti Alawiyah yang merupakan seorang istri sekaligus ibu rumah tangga yang sangat setia menemani Pak Sari dalam keadaan apapun.

"Bapak itu memang memiliki tujuan yang mulia selama menjadi ketua RW dikampung ini. Berbagai macam masalah sudah pernah dirasakan, tetapi bapak selalu berpegang teguh dengan prinsip dan tujuannya. Bahkan sampai banyak sekali orang yang membenci bapak karena prinsip kejujuran yang diterapkan" Kata istri Pak Sari.

Sampai saat ini Pak Sari masih menjadi orang yang sangat dipercaya masyarakat. Berkat kejujuran dan kinerja yang dimiliki membuat dirinya terus dipercaya untuk membangun lingkungan selama empat periode. Berkat kejujurannya pula Pak Sari dijadikan sebagai tokoh atau orang yang diteladani dan disegani sampai saat ini.

Prinsip kejujuran yang dimiliki Pak Sari memang luar biasa. Dapat kita jadikan sebagai contoh dan diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kata pepatah mengatakan bahwa kejujuran akan membawa kepada kebenaran, dan kebenaran akan membawa kita ke surga. Dengan kejujuran kita bisa mendapatkan kepercayaan dari banyak orang dan kejujuran akan membawa kita kepada hal-hal yang baik. (Nurhayeni)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah