Catat, Olahraga Bisa Kurangi Gejala Depresi dan Kecemasan, Makanya Mari Olahraga

1 Oktober 2021, 16:30 WIB
Olahraga atasi depresi dan kecemasan /Foto : pexcels.com

PORTAL BANDUNG TIMUR – Awam hanya tahu, manfaat olahraga itu hanya kepada dampak fisik semata. Padahal sebenarnya manfaatnya bukan hanya itu. Demikian kata psikolog olahraga Josephine Perry.

Dikutip dari Live Science, psikolog itu menyebutkan bahwa olahraga sejatinya bisa meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.

Hebatnya lagi, olahraga itu, ia sebut bisa mengurangi gejala depresi dan mengatasi kecemasan.

Kok bisa? Inilah penjelasannya.

Menurutnya, olahraga memberi kita struktur, tujuan, energi, dan motivasi. Ini juga efektif dalam mengubah cara kita memproses dan merespons emosi kita, mengurangi seberapa banyak kita berpikir berlebihan, dan membangun ketahanan emosional terhadap stres.

Baca Juga: Yes, Irfan Ternyata Tama, Di Ikatan Cinta Malam Ini Al Telefon Peneror

Ini membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan, membuat kita berperilaku berbeda, meningkatkan harga diri kita, dan mengurangi perasaan kesepian kita dengan menjadi lebih sosial.

"Sebagai psikolog olahraga, saya melihat manfaat ini sepanjang waktu dengan klien saya. Bahkan sesi 20 menit dapat membuat perbedaan besar pada hari mereka,” jelasnya.

Soal depresi

Ia menjelaskan, depresi biasanya sangat sulit untuk ditangani.  Semakin kita depresi, akan terjadi bebera hal, yakni  penurunan kualitas hidup dan rendahnya harapan hidup.  Ini terjadi,  karena  depresi mempengaruhi risiko mengembangkan kondisi kesehatan fisik kronis.

Ada yang mencoba diselesaikan dengan  farmasi. Tetapi obat-obatan tidak selalu memberikan manfaat seperti diharapkan. Di sinilah olahraga bisa menjadi pendekatan alternatif yang berharga.

Hasil penelitian, olahraga dapat membantu mencegah periode dimulainya depresi. Sebuah studi  di American Journal of Psychiatry yang mengamati lebih dari 33.000 orang, menunjukkan bahwa 12% kasus depresi baru dapat dicegah jika seluruh populasi berolahraga,  setidaknya satu jam per minggu.

Ilustrasi olahraga Foto : fexels.com
Jika depresi telah didiagnosis, maka olahraga juga ditemukan sebagai cara yang efektif untuk mencegah dan mengurangi gejala baik untuk bentuk yang parah maupun yang ringan. Dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh Duke University, para peneliti menemukan bahwa olahraga sama efektifnya dengan mengonsumsi antidepresan, mengurangi gejala depresi pada beberapa orang hingga 70%.

Soal kecemasan

Kecemasan dan depresi sering dialami bersama-sama, dan olahraga ternyata juga bermanfaat untuk mengatasi kecemasan. Sebuah meta-analisis dari 13 studi terpisah menyoroti bahwa mereka yang melakukan banyak olahraga memiliki perlindungan yang lebih baik dari mengembangkan gejala kecemasan daripada mereka yang tidak.

Penjelasannya, olahraga berdampak pada sistem ancaman di tubuh kita. Sistem ancaman, yang dipimpin oleh amigdala (bagian otak kita yang terkait dengan pemrosesan emosional) terus-menerus memindai ancaman dan ketika mendeteksinya, ia membanjiri tubuh dengan adrenalin dan kortisol untuk membantu kita merespons secara fisik dengan aktivitas paling efektif.

Baca Juga: Kota Bandung Kini Miliki UPT Pengelolaan Sampah, Sampah di Kota Bandung Kini Jadi Tanggungjawab DLHK

Ini biasanya berarti kita mendapatkan laju pernapasan yang lebih cepat, aliran darah yang meningkat, perut yang ingin mengosongkan diri, dan otot yang sangat kencang.

Olahraga kemudian dapat menjadi cara yang efektif untuk mengendurkan beberapa otot tersebut, mengatur sistem kita, dan mengalihkan perhatian kita sehingga dampak fisiologis dan psikologis dari kecemasan berkurang. (ap sutarwan) ***

Editor: Agus Safari

Tags

Terkini

Terpopuler