Menghisap Ganja, Dampak Negatifnya Bikin Ngeri

12 Januari 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi tanaman ganja. /pixabay/erin hiterlands/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Lagi-lagi dunia hiburan tanah air tercemar oleh pengguna narkoba. Kali ini, Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, menciduk seorang aktor sekaligus musisi berinisial AP terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Danang Setiyo mengatakan AP ditangkap dikediamannya dikawasan Jakarta Timur terkait narkoba jenis ganja.

Mengapa tanaman ganja sering dipakai oleh pengguna Narkotika, Psikotropika dan Zat Berbahaya? Berikut penjelasan mengenai tanaman Ganja dan efeknya jika dikonsumsi oleh manusia.

Diktuip dari alodokter, ada beragam efek ganja bagi kesehatan tubuh. Meski dapat memberikan sensasi menenangkan, namun ganja sebenarnya justru membuat hidup jadi tidak tenang. Itu karenaberbagai masalah kesehatan dan jeratan hukum siap menanti Anda.

Baca Juga: Jangan Takut, Menkes Budi Gunadi Sadikin Jamin Stok Vaksin Booster Aman dan Baru

Mariyuana atau ganja berasal dari daun, batang, dan tunas tanaman Cannabis sativa. Ganja biasanya digunakan layaknya rokok dan bahkan dijadikan sebagai bahan masakan atau diseduh menjadi teh. Mengkonsumsi ganja dapat mengakibatkan beragam efek samping.

Sebagian kalangan mungkin menilai mengkonsumsi ganja dapat merasa diri lebih rileks atau sangat bahagia. Namun, jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka waktu lama dan dosis yang berlebihan, efek ganja akan sangat buruk bagi kesehatan.

Lalu apa saja efek negatif ganja bagi Tubuh penggunanya? Ganja yang tergolong tanaman herba karena bisa digunakan untuk mengatasi kondisi tertentu selama pemberiannya di bawah pengawasan dokter.

Meski demikian, pemakaian ganja sebagai obat masih belum disahkan secara hukum oleh pemerintah Indonesia. berikut ini adalah beberapa efek ganja terhadap kesehatan organ tubuh terutama paru-paru. Umumnya, ganja dikonsumsi dengan cara dibakar dan diisap, baik dalam bentuk rokok linting, rokok pipa, atau cerutu.

Baca Juga: Asyiik, Resmi Sudah Double Track Jalan Leuwigajah-Nanjung

Seiring waktu, ganja dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan pembuluh darah, karena asapnya mengandung racun serta zat pemicu peradangan dan sel kanker. Penelitian menunjukkan bahwa merokok ganja dapat meningkatkan risiko terkena bronkitis, batuk, hingga PPOK. Namun, gejala ini akan mereda jika Anda berhenti menggunakannya.

Efek samping berikutnya adalah menyerang pada bagian otak. Terlalu lama menggunakan ganja dapat menyebabkan terhambatnya fungsi otak. Efek ganja juga dapat memengaruhi perkembangan otak pada remaja, mulai dari hilangnya fokus, berkurangnya kemampuan mengingat, dan terganggunya konsentrasi belajar.

Efek ganja pada otak dapat bersifat permanen, sehingga remaja yang menggunakan ganja sejak masa sekolah, akan terganggu prestasi akademisnya termasuk kualitas hidupnya.

Baca Juga: Tanah Perbukitan Desa Dampit dan Tanjungwangi Cicalengka, Dulunya Perkebunan Teh

Sistem peredaran darah. Beberapa saat setelah mengisap ganja, detak jantung akan meningkat hingga 20–50 denyut per menit. Efek ganja yang satu ini dapat berlangsung hingga tiga jam. Bagi penderita penyakit jantung, detak jantung yang lebih cepat ini bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

Selain itu, ganja juga dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dalam jangka pendek, risiko perdarahan, dan membuat mata menjadi merah karena pelebaran pembuluh darah.

Sistem pencernaan. Mengisap ganja dapat menyebabkan rasa menyengat, terbakar, atau perih di mulut dan tenggorokan. Jika ganja dikonsumsi dengan cara ditelan, maka dapat menyebabkan mual dan muntah. Namun, pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi, efek ganja justru terlihat dapat mengobati gejala mual dan muntah.

Sistem kekebalan tubuh. Efek ganja diduga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana efek ganja memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Di sisi lain, ganja dapat digunakan untuk meningkatkan nafsu makan pada penderita HIV dan AIDS.

Efek ganja juga bisa menimbulkan halusinasi, delusi, cemas, dan depresi. Bahkan, penggunaan ganja dalam jangka panjang dapat menyebabkan seseorang terkena gejala putus obat yang meliputi insomnia, perubahan mood, dan penurunan nafsu makan. (syiffa ryanti)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler