8 Awak WNI Ada di Kapal Tangker Keoyung Sun Terbalik di Kepulauan Mutsure di Hantam Gelombang Ganas

21 Maret 2024, 14:07 WIB
Kapal tangker Keoyung Sun berbendera Korea Selatan terbalik di Kepulauan Mutsure, Kitakyushu Jepang, ada 8 orang awak WNI dari 11 awak kapal. /Tangkapanlayar YouTube OneIndia/

PORTAL BANDUNG TIMUR  – Kapal tangker Keoyung Sun berbendera Korea Selatan terbalik di Kepulauan Mutsure, Kitakyushu Jepang. Dari 11 orang awak 9 orang berhasil di evakuasi  dan 8 orang meninggal dalam penanganan serta 2 lainnya masih dalam pencarian.

Dalam peristiwa Rabu 20 Maret 2024 pagi waktu setempat, kapal tangker Keoyung Sun berbendera Korea Selatan tengah membawa 980 ton asam akrilat. Dikabarkan dari 11 awak kapal, sebanyak 2 orang berkebangsaan Korea Selatan, 8 awak berkewarganegaraan Indonesia dan seorang warganegara Tiongkok.

Menurut laporan penjaga pantai pelabuhan Kitakyushu kepada kantor berita Jepang Kyodo, mengatakan  insiden terbaliknya kapal tangker Keoyung Sun dari 11 awak ada 9 orang yang berhasil di selamatkan. Dari 9 orang yang diselamatkan 8 orang dinyatakan tewas di rumah sakit dan seorang dalam kondisi masih penanganan medis dan 2 lainnya masih dinyatakan hilang.

Baca Juga: Muslim Inggris Mengkonsumsi Kurma Palestina, Memboikot Kurma Israel

Kapal tangker Keoyung Sun menurut penjaga pantai sedang  berlabuh karena cuaca buruk di dekat pulau Mutsure, di lepas pantai barat daya Jepang tidak jauh dari pelabuhan Kitakyushu.

Kapal tanker itu membawa 980 ton asam akrilat, namun tidak ada kebocoran yang dilaporkan. Dalam sejumlah tayangan video, seperti yang ditayangkan televisi MBN memperlihatkan lambung kapal berwarna merah yang terbalik serta rakit penyelamat. Petugas pantai menggunakan kapal patrol serta pesawat helicopter berupaya melakukan penyelawatan awak kapal yang berada di perahu karet merah.

Dilaporkan kapal tangker Keoyung Sun berbendera Korea Selatan tersebut melakukan upaya berlabuh di pulau Mutsure karena cuaca buruk. Namun akibat gelombang tinggi terus menghantam kapal oleng hingga akhirnya pada Rabu pagi waktu setempat terbalik di lepas pantai barat daya Jepang tidak jauh dari pelabuhan Kitakyushu.

Penjaga pantai Jepang sempat menerima panggilan penyelamatan tak lama setelah pukul 7 pagi atau pukul 22:00 GMT hari Selasa. “Permintaan tolong, bahwa kapal itu miring, tolong bantu kami”, kata juru bicara tersebut.

Perairan Jepang dilanda angin kencang pada hari Rabu dengan gelombang tinggi dan perkiraan salju lebat. Terutama di sepanjang daerah pegunungan.

Dilaporkan Badan meteorologi, hembusan angin berkecepatan hingga 126 km (78 mil) per jam diperkirakan terjadi di beberapa wilayah. Kecepatan angin yang semakin meningkat, terutama di bagian barat dan timur Jepang karena sistem tekanan rendah.

Baca Juga: Joe Biden, Bibi Come to Jesus Meeting

Badan Meteorologi memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap angin kencang, gelombang tinggi, salju lebat, bahkan sambaran petir dan angin puting beliung.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan pihaknya telah mengirimkan seorang pejabat kedutaan ke lokasi tersebut dan melakukan “komunikasi yang erat dengan organisasi terkait”.

Awal bulan ini, sebuah kapal nelayan Korea Selatan yang membawa sembilan awak, termasuk tujuh warga negara Indonesia, terbalik di lepas pantai selatan negara tersebut, menyebabkan enam orang hilang.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, telah memerintahkan pihak berwenang terkait untuk “melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa dengan memobilisasi semua personel dan peralatan yang tersedia, termasuk angkatan laut dan kapal penangkap ikan.”  kata kantornya dalam sebuah pernyataan dikutip dari Kantor berita Yonhap dan dilaporkan kapal patroli, kapal angkatan laut, dan pesawat telah dikerahkan untuk melanjutkan upaya pencarian.***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler