Amerika Serikat Pecah, Rusia dan Cina Gembira

5 November 2020, 21:49 WIB
/Pixabay/Mediamodifier/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Perpecahan di pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 menimbulkan keterkejutan sekaligus kekecewaan negara sekutu Amerika Serikat.  Perpecahan internal dalam negara Amerika Serikan kemungkinan besar tidak dapat membantu negara lain.

Terhadap perpecahan di Amerika Serikat dampak dari pemilihan presiden, pihak yang memiliki ideology berseberangan bersukacita. Mereka menilai sebagai tanda kelemahan dalam demokrasi tertua di dunia dan kemunafikan supremasi hukumnya.

Dilansir Portal Bandung Timur dari usnews.com, fokus para oposisi AS langsung tertuju pada pernyataan Donald Trump pada hari Rabu, 4 Oktober 2020. Trump mendesak penghentian penghitungan suara.

Baca Juga: Ini Syarat dan Ketentuannya, Iklan Gratis Portal Bandung Timur Peduli UMKM

Trump mengatakan bahwa tim kampanyenya akan mengajukan tuntutan atas tuduhan penipuan yang tidak ditentukan ke Mahkamah Agung.

Beberapa pemerintahan asing lalu berusaha untuk mempercepat penyebaran keluhan di antara para pengamat pemilu AS. Tindakan tersebut dinilai sebagai usaha untuk merusak proses hukum dan pemilu AS.

“Sangatlah jelas bahwa fondasi demokrasi AS, termasuk slogan propaganda yang paling dibanggakan (tentang supremasi hukum dan ketertiban di dalam negara), sedang diuji kekuatannya,” ungkap Rusia pada Tass.

Baca Juga: Innovative Government Award (IGA) Digelar Kemendagri

Sedangkan pada Global Times, Cina mendeklarasi apa yang mereka persepsi sebagai akhir dari sistem pemerintahan milik Amerika Serikat.

“AS berdiri pada landasan politik dan moral yang tinggi di antara negara-negara Barat. Dalam pemilu di negara seperti AS, pada masa lalu yang tidak pasti adalah hasilnya, sedangkan prosesnya akan selalu pasti. Perselisihan, huru-hara, dan penolakan hasil pemilu oleh suatu calon seharusnya terjadi di negara yang kondisi politiknya tidak stabil, dan tentunya tidak di negara seperti AS.

Tapi banyak hal telah berubah, ini telah terjadi di AS. AS tidak lagi identik dengan masyarakat yang stabil, beradab, dan berbasis consensus,” tertuang pada kolom di Global Times.

Baca Juga: 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Thailand

Beberapa sekutu AS juga ikut mengkritik proses pemilu di AS. ‘Trump-Biden: Amerika Serikat menghancurkan diri mereka sendiri’, dan ‘Editorial: Sebuah demokrasi yang terancam’ merupakan judul pada Le Monde dari Perancis.

Mantan editor senior The Times of London, Daniel Finkelstein menuangkan, ‘Sangat sulit melihat sekutu terdekat kita pagi ini tanpa menyimpulkan bahwa mereka merupakan bangsa yang sedang kesulitan’.(adi hermanto)**

 
 

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler