Hingga Hari Ini, 300 Ribu Kasus Baru dan 2.771 Kematian Baru di India Akibat Covid Varian Baru  

- 28 April 2021, 15:53 WIB
Festival keagamaan Kumbh Mela di utara kota Haridwar dikunjungi 5 juta peziarah Hindu didugan menjadi salah satu penyebab timbulnya gelombang pandemi Covid-19 di India yang mengakibatkan 2.771 orang meninggal dunia dan 300 ribu orang dinyatakan positif Covid varian baru B1617.   
Festival keagamaan Kumbh Mela di utara kota Haridwar dikunjungi 5 juta peziarah Hindu didugan menjadi salah satu penyebab timbulnya gelombang pandemi Covid-19 di India yang mengakibatkan 2.771 orang meninggal dunia dan 300 ribu orang dinyatakan positif Covid varian baru B1617.   /Tangkapan layar YouTube Tsunami Covid B1617

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan gelombang kedua Covid-19 yang mematikan di India disebabkan adanya pertemuan masal tingkat vaksinasi yang rendah, dan varian yang lebih menular. Hingga hari ini tercatat 300 ribu kasus baru dan 2.771 kematian baru, bahkan diperkirakan lebih.

Juru Bicara WHO, Tarik Jasarevic, memperingatkan agar tidak menyalahkan mutasi virus sebagai satu-satunya penyebab tsunami dari kasus-kasus yang melanda India dalam beberapa pekan terakhir. Lonjakan terjadi akibat sistem perawatan kesehatan negara yang ke ambang kehancuran dan perilaku berpuas diri juga telah memainkan peran.

“Sejauh mana perubahan virus  varian baru B1617 atas peningkatan pesat kasus di negara ini masih belum jelas. Karena ada faktor lain seperti pertemuan besar baru-baru ini yang mungkin telah berkontribusi pada peningkatan tersebut,” jelas Tarik Jasarevic, sebagaimana dikutip dari laman TheGuardian, Rabu 28 April 2021.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah, Posko THR Sudah Terbentuk di Seluruh Indonesia

Pemerintah India mencatat pada Selasa 27 April 2021  lebih dari 300.000 kasus baru, dan 2.771 kematian baru. Namun, para ahli kesehatan yakin jumlah korban resmi jauh lebih tinggi, dengan negara bagian padat penduduk seperti Uttar Pradesh dan Gujarat dituduh kurang menghitung kematian dan kasus Covid-19.

Dengan laboratorium pengujian Covid yang kewalahan di kota-kota seperti Delhi, banyak orang dengan gejala tidak dapat melakukan tes.  Sekitar 15 persen pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan mendesak skrining dan triase yang efisien pada pasien untuk memastikan orang menerima perawatan yang mereka butuhkan.

Sementara tingkat positif Covid di New Delhi terus meningkat hingga lebih dari 35 persen. Di kota Kolkata di Benggala Barat, negara bagian yang masih melalui pemilihan negara bagian yang sangat dikritik, dokter melaporkan hampir 50persen.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Zona Merah dan Oranye Sejumlah Daerah Meningkat

Dalam mengatasi gelombang Covid-19 di India, WHO melakukan berbagai upaya untuk membawa bantuan ke India. “Karena negara tersebut telah dilumpuhkan oleh kekurangan oksigen dan peralatan medis yang akut,” ujar Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x