Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Jepang menyatakan bergabung dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dalam menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia, dengan membekukan aset milik para pemimpin dan tiga lembaga keuangan negara itu. Selain membekukan aset yang dipegang oleh enam pejabat Rusia termasuk Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Jepang akan membekukan aset bank milik negara Rusia, yakni Promsvyazbank dan Vnesheconombank serta bank sentral negara itu.
Melalui sebuah pernyataan, Pemerintah Jepang juga akan melarang ekspor ke 49 entitas Rusia. sebagai bagian dari sanksi tersebut
"Kami telah sepakat tentang perlunya mengambil sanksi yang kuat terhadap Rusia," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida setelah pertemuan daring dengan para pemimpin Barat termasuk Presiden AS Joe Biden, Selasa, 1 Maret 2022.
Sebelumnya, Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap bank sentral Rusia dan sumber kekayaan lain milik negara itu pada Senin 28 Februari 2022. Sanksi itu memberikan pukulan telak terhadap ekonomi Rusia, dan juga menghukum Moskow atas invasi ke Ukraina.
Sementara Jepang telah mengumumkan rencananya untuk bergabung dalam memberikan sanksi internasional kepada Rusia, yang termasuk membatasi transaksi dengan bank sentral Rusia.
Dikabarkan, Rusia memiliki cadangan devisa senilai 585,3 miliar dolar AS pada Juni 2021, di mana 5,7 persen di antaranya dalam mata uang yen. (syiffa ryanti)***
