Perjalanan Imlek Dikhawatirkan, Ribuan Orang Telah Meninggal di China

- 25 Januari 2023, 00:25 WIB
Salah satu rumah sakit di China dipenuhi warga yang hendak memeriksakan diri. Selama dua pekan kematian akibat Covid di China mencapai ribuan orang.
Salah satu rumah sakit di China dipenuhi warga yang hendak memeriksakan diri. Selama dua pekan kematian akibat Covid di China mencapai ribuan orang. /Tangkapan layar YouTube Channel 4News/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sepanjang 13 hingga 19 Januari 2023 lalu dilaporkan terjadi 13.000 kematian akibat Covid-19 di China. Perusahaan pemetaan independen Airfinity, memperkirakan kematian akibat Covid di China mencapai puncaknya sekitar 36.000 selama liburan Tahun Baru Imlek.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) sebagian besar penduduk telah terinfeksi oleh virus Covid. Pekan kemarin ada 13.000 orang meninggal dan sepekan sebelumnya 60.000 orang meningga di rumah sakit akibat Covid,  tetapi ada keraguan yang meluas atas data resmi sejak Beijing tiba-tiba menghentikan kontrol anti-virus bulan lalu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) dalam pernyataan sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News pada hari Sabtu22 Januari 2023 baru lalu, bahwa 681 pasien yang dirawat di rumah sakit telah meninggal. Pada umumnya akibat gagal napas yang disebabkan oleh infeksi virus Corona, dan 11.977 telah meninggal karena penyakit lain yang dikombinasikan dengan infeksi selama periode tersebut dan angka tersebut tidak termasuk mereka yang meninggal akibat virus di rumah.

Baca Juga: Tarif Parkir Off Street di Kota Bandung Kembali di Kajiulang

Pasca kebijakan nol-Covid pada Desember 2022 lalu, puluhan juta orang di China telah melakukan perjalanan ke seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir. Mereka  kembali ke kampung halaman bertemu sanak keluarga untuk merayakan Tahun Baru China setelah hampir 3 tahun tidak bertemu akibat pemberlakuan lock down.

Seorang pejabat tinggi kesehatan mengatakan China tidak akan mengalami gelombang kedua infeksi Covid dalam dua hingga tiga bulan ke depan setelah jutaan orang kembali ke desa-desa untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Karena hampir 80 persen populasi telah terinfeksi virus tersebut.

“Meskipun sejumlah besar orang yang bepergian selama Festival Musim Semi dapat mendorong penyebaran epidemi sampai batas tertentu... gelombang epidemi saat ini telah menginfeksi sekitar 80 persen orang di negara tersebut,” ujar  kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Wu Zunyou, sebagaimana dikutip dari keterangannya di platform Weibo sejenis media sosial Twitter di China.

Otoritas transportasi China memperkirakan bahwa lebih dari dua miliar perjalanan akan dilakukan bulan ini hingga Februari di salah satu pergerakan massal orang terbesar di dunia. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x