WHO, Virus Corona EG.5 Kini Tengah Berkembang di Amerika dan Sejumlah Negara Asia

- 11 Agustus 2023, 23:40 WIB
Ilustrasi virus Corona EG.5.  WHO menyebutkan virus Corona varian Baru EG.5 kini berkembang di Amerika dan sejumlah negara Asia.
Ilustrasi virus Corona EG.5. WHO menyebutkan virus Corona varian Baru EG.5 kini berkembang di Amerika dan sejumlah negara Asia. /pixabay/pearson/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengklasifikasikan jenis virus Corona EG.5 yang beredar di Amerika Serikat dan China sebagai "varian yang menarik".  Virus Corona EG.5 tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat daripada varian lainnya, namun efeknya sangat cepat menyebar.

Dilaporkan WHO di Amerika Serikat diperkiraan lebih dari 17 persen kasus jenis virus Corona EG.5.   . Peningkatan kasus jenis virus Corona EG.5 juga telah terdeteksi di Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Kanada, antara lain. negara.

Secara kolektif, bukti yang tersedia tidak menunjukkan bahwa EG.5 memiliki risiko kesehatan masyarakat tambahan dibandingkan dengan garis keturunan keturunan Omicron lainnya yang beredar saat ini. Namun diperlukan evaluasi yang lebih komprehensif terhadap risiko yang ditimbulkan oleh EG.5, tambahnya.  

Baca Juga: Covid-19 di China Melonjak, Sejumlah Negara Keluarkan Aturan dan Batasi Kedatangan dari China

Covid-19 telah membunuh lebih dari 6,9 juta orang secara global, dengan lebih dari 768 juta kasus terkonfirmasi sejak virus tersebut muncul. WHO menyatakan wabah itu sebagai pandemi pada Maret 2020 dan mengakhiri status darurat global untuk Covid-19 pada Mei tahun ini.

Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan EG.5 memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi tetapi tidak lebih parah daripada varian omicron lainnya. “Kami tidak mendeteksi perubahan tingkat keparahan EG.5 dibandingkan dengan sublineage omicron lainnya yang telah beredar sejak akhir 2021,” ujar Maria Van Kerkhove, sebagaimana dikutip dari laman berita Arab News.

Disampaikan Maria Van Kerkhove, ketiadaan data dari banyak negara menghambat upaya melawan virus. Sekitar setahun yang lalu, kami berada dalam situasi yang jauh lebih baik untuk mengantisipasi atau bertindak atau menjadi lebih gesit, dan sekarang keterlambatan kemampuan kita untuk melakukan itu semakin meningkat. Dan kemampuan kami untuk melakukan ini menurun,” pungkas Maria Van Kerkhove.

Baca Juga: WHO, Penularan Omicron dan Varian Virus Corona Lainnya Sulit Terkendali

Sementara Dirjen Tedros Adhanom Ghebreyesus menyayangkan banyaknya negara yang tidak melaporkan data Covid-19 ke WHO. Dia mengatakan bahwa hanya 11 persen yang melaporkan rawat inap dan masuk ICU terkait virus tersebut. 

Sebagai tanggapan, WHO mengeluarkan serangkaian rekomendasi tetap untuk Covid, yang mendesak negara-negara untuk terus melaporkan data Covid, terutama data kematian, data morbiditas, dan terus menawarkan vaksinasi.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x