PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kota Bandung bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung kembangkan teknologi mesin pengolah sampah hibah Pemerintah Jepang. Kelebihan alat pengolah sampah dengan skala kecil akan meminimalisir sampah di tingkat kewilayahan RW (Rukun Warga) di Kota Bandung.
"Mesin pengolah sampah yang kini tengah dikembangkan di UPI Bandung ini merupakan hibah dari Pemerintah Jepang sebagai tindaklanjut kunjungan Mang Oded ke Jepang. Bentuk mesinnya ada dua macam, dan itu akan dikembangkan lagi oleh UPI, karena asapnya itu masih harus kita sempurnakan supaya keluarnya bisa lebih bagus," terang Wali Kota Bandung Oded M Danial.
Dikatakan Oded M Danial, mengatakan, soal kelebihan alat tersebut dapat dipergunakan pada skala yang sangat kecil. Maka pihaknya akan memulai pengelolaan sampah ditingkat RW.
Baca Juga: Berawal dari Facebook Polisi Ungkap Jaringan Pembuat Sertifikat Vaksin Palsu
"Kelebihan dari alat pengolahan sampah ini adalah skalanya kecil. Dan kalau ini misalnya bisa goal dan terwujud, mudah-mudahan nanti kita akan mulai pengelolaan sampah didesentralisasi di tiap RW di Kota Bandung yang jumlahnya ada 1.587, dan satu RW satu, selesai secara bertahap," jelas Oded M. Danial.
Untuk pengembangan alat ini dan teknologinya akan di produksi di Kota Bandung bekerjasama dengan UPI. "Tadi ketika saya diskusi dengan Jepang, insyaallah nanti alat pengolahan sampah ini akan kita produksi di Indonesia di Kota Bandung, mungkin bekerjasama dengan UPI kita akan kembangkan," ujar Oded M. Danial.
Sementara Ketua Laboratorium UPI, Sriyono mengatakan bahwa teknologi pengolah sampah tersebut, menggunakan metode alami. "Jadi dari mesin ini, sebenarnya pembakarannya itu alamiah,” terang Sriyono.
Diterangkan Sriyono, bahwa pembakarannya tidak bergantung menggunakan mesin. Hanya di pembakaran asapnya, menggunakan bantuan mesin pembakar dengan harapan bisa meningkatkan temperatur di atas 600 derajat, untuk mereduksi dan emisi yang akan dibuang ke udara. (hp.siswanti)***