Pelajaran dari Sikap Rasulullah Ketika Dihina dan Dizalimi

- 11 Oktober 2021, 01:16 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Foto: pixels.com

PORTAL BANDUNG TIMUR – Rasullulah dikabarkan pernah dihina dan dizalimi oleh orang kafir Quraisy ketika terjadi perang yang terkenal dengan perang Hunaian.

Hinaan itu bermunculan sebelum pasukan Nabi Muhammad SAW berhasil menguasai Hunaian, atau ketika pasukan Beliau masih belum kuat menghadapi kafir Quraisy.

Dikutip dari nu.or.id, ketika dihina dan dizalimi, Nabi Muhammad SAW ternyata tidak berusaha membalas perbuatan kaum Quraisy itu, sekalipun di kemudian hari, pasukan Islam berhasil mengambilalih kemenangan setelah beberapa hari mengepung Kota Thaif.

Padahal, para sahabat Beliau, meminta Rasullulah mendoakan keburukan bagi bangsa Thaif, agar mendapat azab kehancuran dari Allah SWT.

Hal itu sebagaimana dijelaskan Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah:

وَقَالَ لَهُ بَعْضُ الصَّحَابَةِ: يَا رَسُوْلَ اللهِ أُدْعُ اللهَ عَلىَ ثَقِيْفٍ. فَقَالَ: اللهم اهْدِ ثَقِيْفًا

Yang artinya, “Berkata sebagian sahabat kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, mohonlah kepada Allah untuk (kehancuran) kabilah Tsaqif!’

Namun, Rasulullah SAW justru berdoa, “Ya Allah berilah kabilah Tsaqif petunjuk.” (Syekh Said Ramadhan al-Bhuti, Sirah Nabawiyah, [Bairut: Dar al-Fikr, 2006], h. 286).

Apa yang terjadi kemudian, cukup mengagetkan.

Halaman:

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x