Menuju Lembur Wisata Niaga di Desa Citaman, Satu Keluarga Satu Produk

- 4 Januari 2022, 02:30 WIB
Ibu di Desa Citaman Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung berjualan kuliner dalam rangka mengembangkan usaha ekonomi kreatif dalam menunjang lembur wisata niaga.   
Ibu di Desa Citaman Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung berjualan kuliner dalam rangka mengembangkan usaha ekonomi kreatif dalam menunjang lembur wisata niaga.   /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Desa Citaman Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung sedang mengembangkan ekonomi kreatif dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat disaat pandemi Covid-19. Lebih dari enam bulan ini, pemerintah desa setempat mendorong masyarakatnya melakukan berbagai kreatifitas ekonomi dalam upaya meningkatkan ekonomi keluarganya untuk menuju lembur wisata niaga. 

"Kita sedang mengembangkan program one family one product. Artinya, satu keluarga satu produk yang dihasilkan oleh masing-masing kepala keluarga di Desa Citaman," kata Kepala Desa Citaman Abah Yayan Heryana kepada Portal Bandung Timur di Kantor Desa Citaman, Senin 3 Januari 2022.

Menurut Abah Yayan Heryana, sudah tercatat sekitar 500 kepala keluarga yang mendaftarkan produknya pada Koperasi Goah Samping Ambu (Gasibu). Sedangkan di Desa Citaman itu mencapai 2.500 kepala keluarga (KK). 

Baca Juga: Banjir Landa Aceh Timur, Ribuan Warga Mengugsi

"500 KK yang sudah mendaftarkan produknya itu, dengan berbeda-beda produk. Ada juga yang sama produknya, namun beda rasa dan merek. Jenis produknya umum, dan tak menonjolkan salah satu produk," jelas Abah Yayan Heryana. 

Dari sekian ratus produk yang dihasilkan masyarakat Desa Citaman itu, ditampung di Toko Goah Samping Ambu (Gasibu) Jalan Raya Nagreg, Kampung Taman Mekar RW 15 Desa Citaman.

"Toko ini tempat untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat, setelah dikelola oleh Koperasi Goah Samping Ambu yang mengurus produk yang dihasilkan oleh masyarakat setempat," ungkapnya. 

Menurutnya, dengan adanya pengelolaan ekonomi kreatif ini, masyarakat semakin melek dan antusias untuk mengembangkan usahanya dari produk yang dihasilkannya. 

Baca Juga: Realisasi Pemulihan Ekonomi Nasional 2021 Kemensos Capai 97,83 Persen dari Pagu Anggaran Rp101 Triliun

"Kita mendorong setiap masyarakat untuk bisa mandiri dalam membuat sebuah produk. Masyarakat bisa memasarkan produknya melalui gasibu," ujarnya.

Dalam pengembangan sebuah produk yang dihasilkan keluarga masing-masing, Abah Yayan mengatakan, pihaknya menyiapkan tenaga ahli pada bidang bagaimana cara mengemas sebuah produk yang menarik untuk dipasarkan melalui media sosial maupun website.

"Kita menyiapkan orang-orang yang sudah kreatif di bidang informasi dan teknologi, selain bidang seni, budaya, arsitektur dan kuliner. Mereka bisa dilibatkan dalam pembinaan kepada warga dalam upaya mengembangkan lembur wisata niaga. Mereka membina para  pelaku ekonomi, sebelum produk yang dihasilnya masuk Gasibu, selain bagaimana membuat foto sebuah produk untuk kemudian dipromosikan," tuturnya.

Bahkan sebelum masuk Gasibu, Abah Yayan mengungkapkan, produk yang dihasilkan oleh masing-masing kepala keluarga itu untuk memiliki legalitas usaha, berupa nomor induk berusaha (NIB). "Itu sebagai aspek legal, dalam menuju pangan industri rumah tangga atau kepemilikan Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT). Hal ini sebagai salah satu syarat untuk keluarnya perijinan dari BPOM (Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan), sekaligus keluarganya sertifikat produk halal yang dikeluarkan MUI," katanya. 

Baca Juga: Maksa Lakukan Perjalanan Luar Negeri, Ini Lokasi Karantina

Seiring dengan perkembangan waktu, imbuh Abah Yayan Heryana, sudah terlihat perkembangan lembur  wisata niaga di masing-masing RW di Desa Citaman. Geliat ekonomi masyarakat sudah terlihat, dengan ditandai sejumlah warga yang berasal dari kalangan pemuda membuat berbagai kerajinan tangan. 

"Mulai dari proses pembuatan lampu lampion yang bisa dijadikan penghias lampu pada malam hari untuk mengundang para pengunjung saat menikmati produk yang dihasilkan warga," ungkap Abah Yayan Heryana.

Abah Yayan menuturkan, lembur wisata niaga ini sebagai upaya untuk mendongkrak dan memulihkan ekonomi masyarakat setelah didera pandemi Covid-19. 

"Untuk memasarkan ratusan produk yang dihasilkan itu, kita juga bekerjasama dengan sejumlah rumah makan yang ada di Desa Citaman Nagreg, selain rumah makan di kawasan rest area. Termasuk kita juga memasarkan produk pada even-even dengan memanfaatkan mobil kuliner yang sudah disiapkan," pungkasnya. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah