PORTAL BANDUNG TIMUR - Suatu hari Ali bin Abi Thalib melihat seorang sahabat sedang sholat, namun salatnya tidak khusyuk. Lalu Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam bersabda, “Wahai Ali, bisakah engkau salat 2 rakaat dengan khusyuk?”. Dan Ali nin Abi Thalib pun menjawab, “Bisa ya Rasulullah,” jawab Ali
Kemudian Ali mengambil air wudu. Selesai wudu, Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam memperlihatkan sorban dan berkata, “Ada 2 sorban, satu dari Irak dan satunya lagi dari Yaman. Salah satu sorban ini akan jadi milikmu jika engkau berhasil salat khusyuk 2 rakaat.”
Ali melaksanakan sholat, rakaat pertama terlihat khusyuk. Namun tiba-tiba pada rakaat kedua, terlihat saat Ali sedang rukuk. Rukunya Ali lebih panjang dari rukunya saat rakaat pertama. Ali selesai menjalankan sholat.
Baca Juga: Doni Salmanan Dituntut Hukuman 13 Tahun Bui oleh Jaksa Penuntut Umum
“As-aluka billahi ya Ali, aku bertanya kepadamu dengan nama Allah wahai Ali. Kenapa rukukmu pada rakaat kedua lebih panjang dari rukuk rakaat pertama?” tanya Rasulullah Shallallahu Allaihi Wassalam pada Ali bin Abi Thalib.
Di jawab Ali, “Iya wahai Rasulullah, saya teringat sorban. Andai saja engkau memberikanku sorban yang dari Yaman tentu lebih bagus dan Indah. Ini yang saya ingat waktu itu wahai Rasulullah.”
“Kisah tentang sholat tidak khusyu Ali bin Abi Thalib ini disebutkan dalam Tafsir Kasyf al-Asrâr Maibadi. Dalam kisah ini berceritakan bahwa untuk melaksanakan sholat secara khusyu merupakan suatu perbuatan yang sangat sulit, perlu tahapan,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Baca Juga: Dua Begal di Kawasan Sudirman Bandung Dibekuk di Cianjur Jawa Barat
Untuk tingkatan seoran Muslim awam menurut Ustad Didi Saefulloh, mengerjakan sholat khusyu dikerjakan dengan selalu mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, mulai dari Takbiratul Ikhram hingga diakhiri dengan salam. Membayangkan Kemahasucian serta Keagunggan Alllah.
Kemudian, berupaya untuk memahami arti dan makna bacaan sholat. “Seperti saat berzikir kepada Allah, tilawah Kitabullah, berdiri menghadap Allah, ruku, sujud, berdoa, tasbih, dan takbir,” ujar Ustad Didi Saefulloh.