Jadwal Sholat untuk Kota Bandung dan Sekitarnya 13 Rabiul Akhir 1444 Hijriah Rabu 9 November 2022

- 9 November 2022, 04:28 WIB
Ilustrasi gerhana bulan. Peristiwa gerhana bulan total yang terjadi merupakan salah satu kebesaran dan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang harus di syukuri dan di tafakuri.
Ilustrasi gerhana bulan. Peristiwa gerhana bulan total yang terjadi merupakan salah satu kebesaran dan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang harus di syukuri dan di tafakuri. /Pixabay/dazweb/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surah Yaasiin ayat 37 hingga 40 berbunyi;  Wa ayatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahara fa iza hum muẓlimụn. wasy-syamsu tajri limustaqarril laha, zalika taqdirul-‘azizil-‘alim. wal-qamara qaddarnahu manazila ḥatta ‘ada kal-‘urjụnil-qadim. Lasy-syamsu yambagi laha an tudrikal-qamara wa lal-lailu sabiqun-nahar, wa kullun fi falakiy yasbaḥụn.

Artinya, Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

“Ayat ke 37 hingga ke 40 di surah Yaasiin ini sangatlah jelas bahwasannya adanya siang dan malam serta bulan dan matahari mengintari bumi ini hanya ada dalam kekuasaanNYA semata. Demikian pula halnya dengan peristiwa gerhana matahari yang terjadi pada Selasa 8 November 2022, hanya karena kekuasaanNYA serta kehendakNYA, dan kita sebagai umat manusia ciptaanNYA haruslah meyakini akan hal itu,” tegas Ustad Didi Saefulloh seorang pemukan agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

Baca Juga: Mendung Disertai Hujan Sepanjang Siang hingga Malam, Gerhana Bulan Total Tidak Teramati

Fenomena alam  gerhana, baik gerhana bulan ataupun gerhana matahari, bukanlah karena hidup atau matinya seseorang, atau karena bencana dan musibah sesuatu. Namun semata-mata karena kuasa-Nya. Dalam khutbahnya saat gerhana terjadi, Rasullullah Shallalahu Allaihi Wassalam menyampaikan sebagaiman dikuti dari hadist Muttafaq Alaihi, yang berbuyi;

 “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah tanda-tanda keagungan Allah, di mana keduanya tidak akan terjadi gerhana disebabkan karena kematian atau kelahiran seseorang. Maka, apabila kalian melihat sesuatu dari gerhana, maka takutlah dan bersegeralah berdoa kepada Allah memohon ampunan-Nya, bertakbirlah dan dirikanlah sholat serta bershadaqahlah.”

“Rasullullah Shalallahu Allaihi Wassalam menyerukan kepada umatnya pada waktu itu untuk segera bertakbir mengerjakan sholat serta bershodaqah. Hal ini pula yang harus kita lakukan pada saat terjadina fenomena alam gerhana, melakukan takbir, mengerjakan sholat khusuf dan bershodaqoh, serta disarankan untuk membacakan sholawat untuk Nabi,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, PPKM Level 1 Diperpanjang Lagi

Berikut jadwal Imsyakiyah dan Shalat untuk Kota Bandung dan sekitanya, 13 Rabiul Akhir 1444 Hijriah / Rabu 9 November 2022;

Imsyak  : 03.52 WIB

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah