Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Dalam surah Al Ankabut ayat 45, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, Utlu ma ụḥiya ilaika minal-kitabi wa aqimiṣ-ṣalah, innaṣ-ṣalata tan-ha 'anil-faḥsya’i wal-mungkar, walazikrullahi akbar, wallahu ya'lamu ma taṣna'ụn.
Yang artinya, Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
“Dalam surah Al Ankabut tersebut sangatlah jelas dan tegas, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan umatNya untuk mendirikan sholat. Sekali lagi, mendirikan sholat bukan melaksanakan atau mengerjakan sholat,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.
Baca Juga: Dukung Visi Misi Jabar Juara, Alun Alun Kota Cimahi Akan di Tata Tahun 2023
Disampaikan Ustad Didi Saefulloh bahwasannya bagi orang awam, khususnya di negara kita dimana setiap kata atau kalimat memiliki banyak arti tentunya arti mendirikan dan melaksanakan tidak terlalu dipermasalahkan. “Namun tidak demikian bagi kaum alim ulama apalagi ahli tafsir, dalam Al Quran dipergukanan kata aqiimu as sholaata atau dirikanlah sholat dan tidak mengguanakan kata amiilu as sholaata atau laksanakan shalat,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Demikian pula halnya dalam surah Thaha Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku.”
“Pada ayat 14 surah Thaha tersebut sangatlah jelas kalau Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan umatnya untuk mendirikan sholat. Demikian pula halnya dengan surah-surah lainnya, selalu dikatakan dirikan sholat,” ujar Ustad Didi Saefulloh seoran pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung dalam pembahasan arti ‘mendirikan shalat’ dan ‘melaksanakan shalat’.
Mereka yang mendirikan sholat akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar. “Tapi bagi mereka yang melaksanakan sholat masih tetap akan melaksanakan perbuatan-perbuatan keji, mungkar, maksiat dan perbuatan dosa lainnya, hal ini dikatenakan bagi mereka yang melaksanakan shalat hanya sekedar menggugurkan kewajiban, bukan karena dasar ibadah untuk mendapatkan ridha dan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Ustad Didi Saefullohah.
Berikut jadwal Imsyakiyah dan Sholat untuk Kota Bandung dan sekitarnya, 1 Jumadil Akhir 1444 Hijriah / Minggu 25 Desember 2022;
Imsyak : 04.00 WIB
