Punya Penyakit Hati Jangan Sampai Terlewatkan Malam Nisfu Syaban, Catat Tanggalnya

- 18 Februari 2024, 07:53 WIB
Ilustrasi Malam Nisfu Syaban. Malam Nisfu Syaban malam istimewa di bulan istimewa di eprtengahan bulan Syaban.
Ilustrasi Malam Nisfu Syaban. Malam Nisfu Syaban malam istimewa di bulan istimewa di eprtengahan bulan Syaban. /Pixabay/ELG21/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Salah satu malam yang sangat di tunggu-tunggu oleh setiap umat Muslim di bulan Syaban adalah Malam Nisfu Syaban yang jatuh pada tanggal 15 Syaban. Berdasarkan penanggalan Hijriah 1445 atau tahun 2024 Masehi, tanggal 15 Syaban jatuh pada Minggu 25 Februari 2024. Berarti satu pekan lagi.

“Kenapa Malam Nisfu Syaban pada tanggal 15 Syaban begitu sangat ditunggu oleh umat Muslim. Hal pertama, karena bulan Syaban merupakan bulan yang sangat istimewa yang terletak antara bulan Haram Rajab dan Ramadhan, bulan dimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat atau pertolongan, maghfirah atau ampunan, dan itqun min adzabin naar dan pembebasan dari siksaan api neraka,” kata Ustad Didi saefulloh seorang ulama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung dalam salah satu tausyiahnya.

Pada malam Nisfu Syaban, menurut Ustad Didi Saefulloh, merupa salah satu malam dimana doa tidak akan ditolak. “Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam, yang artinya berbunyi, ‘Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan Malam Idul Adha, karenanya jangan sampai Malam Nisfu Saban untuk dilewatkan,” kata Ustad Didi Saefulloh lagi.

Baca Juga: Sholat Jumat Pertama di Bulan Syaban, Jangan Sampai Terkunci Hati Kita

Sejumlah alim ulama mensarankan pada malam-malam baik dimana doa tidak ditolak, selain memohon ampunan, juga memohon untuk dibersihkan dari penyakit hati. “Karena penyakit hati bisa membuat kekufuran dan bila tiba ajal nanti kita dalam keadaan kafir,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Ustad Didi Saefulloh mengutip salah satu firman Allah Subhanahu Wa Ta A’la terkait dengan sifat hati berbuat kufur dan membawa kekafiran dalam surah At Taubah ayat ke 125. “Wa ammalladzina fi qulubihim maradlun fa zadat-hum rijsan ila rijsihim wa matu wa hum kafirun. Yang artinya, Adapun (bagi) orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, (surah yang turun ini) akan menambah kekufuran mereka yang telah ada dan mereka akan mati dalam keadaan kafir.”

Adapun penyakit-penyakit hati menurut sejumlah literasi, berupa riya atau pamer, hasad dan husud atau iri dengki, takabur atau sombong, ujub atau merasa soleh, ghadab atau pemarah, dan ghibah atau berguncing.

Baca Juga: Bulan Syaban Bulan Istimewa antara Bulan Rajab dengan Ramadhan, Ini Moment Penting Bagi Umat Islam

Sementara Imam Al Qusyairi dalam kutipannya dari pandangan Syekh Ibrahim Al-Khawash dalam Ar-Risalatul Qusyairiyah menyebutkan bahwa ada obat penyakit hati dalam Islam,  "Salah satu ucapannya (Ibrahim Al-Khawash) adalah, 'Obat hati terdiri atas lima perkara, (1) membaca Alquran disertai perenungan, (2) mengatur pola makan agar perut tidak kenyang (bisa puasa atau cara lain), (3) bangun malam (tahajud, zikir, atau amal lainnya), (4) merendahkan diri di hadapan Allah pada akhir malam, (5) bergaul dengan orang-orang shaleh."

“Dapat disimpulkan bahwa penyakit hati dapat diobati dengan cara melakukan sholat malam atau tahajud, membaca al quran, berdzikir dan berdoa. Karenanya pergunakan lah bulan istimewa Syaban ini, dan jangan sampai lewatkan Malam Nisfu Syaban pada 15 Syaban mendatang,” pungkas Ustad Didi Saefulloh.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x