PORTAL BANDUNG TIMUR – Aktivitas Gunung Merapi pada Senin 23 November, hingga pukul 24.00 WIB tercatat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat sejumlah perkembangan.
Berdasar hasil rekaman seismograf, gempa guguran terjadi sebanyak 33 kali, gempa hembusan 83, gempa hybrid/fase 399, gempa vulkanik dangkal 37 dan 3 kali gempa tektonik jauh.
Di ketinggian 50 meter di atas puncak Gunung Merapi, secara visual terlihat asap berwarna putih dengan intensitas tebal. Laju rata-rata deformasi yang diukur berdasarkan Electronic Distance Measurement (EDM) Babadan adalah sebesar 11 sentimeter per hari.
Baca Juga: Hingga 24 November 2020 Sebanyak 64.878 Pasien COVID-19 Jalani Perawatan
Baca Juga: Tercatat 15 Titik Pos Pengungsian Warga Lereng Merapi
Baca Juga: Pembongkaran 15 Bangli Cisaranten Endah Libatkan Semua Unsur
Berdasarkan pengamatan, BPPTKG memberikan rekomendasi bahwa kegiatan penambangan di alur sungai-sungai di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III agar dihentikan dan tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten diimbau agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat. (adi hermanto)***