Ridwan Kamil, RI 1 Bila Pintu Terbuka Jabar 2 Periode Lebih Realistis

2 Desember 2021, 22:58 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada acara bertajuk Klarifikasi Forum Pimred PRMN Bertanya, Ridwan Kamil Menjawab, Jabar 2 Periode atau Menuju RI 1?, yang berlangsung di Lapangan Monumen Mandala, Prambanan, Yogyakarta Kamis 2 Desember 2021. /Tankapan layar YouTube Content Creators Day 2021 PRMN/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemilihan Presiden 2024 merupakan momentum yang tidak akan terjadi dua kali. Namun menjadi Gubernur Jawa Barat dua periode lebih realistis karena sudah menguasai teritorial.

“Prinsipnya kalau ada partai yang mengajak dan pintu terbuka akan ke nasional. Namun kalau tidak ada yang mengajak saya tahu diri, akan ambil pintu kiri Jabar dua periode,” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditanya tentang kemungkinan dirinya memilih melanjutkan kepemimpinan di Jawa Barat untuk dua periode atau maju ke nasional menjadi RI 1 pada acara bertajuk Klarifikasi Forum Pimred PRMN Bertanya, Ridwan Kamil Menjawab, Jabar 2 Periode atau Menuju RI 1?, yang berlangsung di Lapangan Monumen Mandala, Prambanan, Yogyakarta Kamis 2 Desember 2021.

Menjawab pertanyaan, terkait kemungkinan untuk maju ke pentas nasional menjadi RI 1, Ridwan Kamil menegaskan bahwa dirinya memengang prinsip politik tahu diri. “Saya berprinsip politik tahu diri, tahu diri tidak memiliki partai politik, tahu diri ngak punya 8 triliyun sebagaimana menurut teori presidentil,” ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: WHO Tetapkan Omicron Sebagai VOC Varian Baru Covid-19

Ditegaskan Ridwan Kamil, dalam menyikapi politik saat ini dirinya lebih memegang prinsip politik momentum yang belum tentu datang untuk keduakalinya. “Saya sering memotret, pas sedang membawa kamera mendapatkan momentum bagus tapi, ah biar besok saja tapi ternyata keesokan harinya tidak ada objek, saat melihat sunset yang bagus, ah besok saja, yang ternyata hujan. Momentumnya ada di sini,” ujar Ridwan Kamil.

Dikatakannya, tahun 2029 euforianya tidak akan sama dengan tahu 2024. Karena 2029  ada incumbent, sedangkan 2024 tidak ada incumbent, semua start sama.

“Saya sekarang ada di nomor 5 kemudian 4, itu tadi teori sejarah saya yang semula 6 persen nyatanya menang dengan 45 persen. Namun secara realistis Gubernur dua periode lebih realistis ibaratnya saya sudah menguasai teritorial jadi itu suatu pilihan,” tegas Ridwan Kamil.

Baca Juga: Miris,  Mushola di Kampung Sadewata Cianjur Jadi Tempat Singgah Anak Yatim dan Anak Terlantar 

Namun menurut Ridwan Kami, momentum 2024 tidak datang untuk keduakalinya. “Hasilnya ngak jelek-jelek amat, dan sata belum memulai mesin-mesin untuk menaikan elektabilitas,” tambah Ridwan Kamil.

Ditegaskan Ridwan Kamil, dirinya cenderung akan ke nasional menghadapi tahun 2024 bila pintu terbuka dan ada yang mengajak. “Saya berprisip  politik tahu diri. Tahu diri ngak punya partai, tahu diri ngak punya  delapan triliyun menurut teori buget  presidensil,” ujar Ridwan Kamil.

Karena menurutnya, untuk ke nasional harus berpartai,. “Hari hari ini saya mencari partai yang akan dipilih tahun depan, karena ngak bisa independen seperti itu karena banyak menderitanya dalam relasi parlemen, APBB bugeting tida ada yang memback-up agak repot,” ujarnya.

Ditegaskan Ridwan Kamil, kalau tidak ada yang mengajak dan tidak ada pintu terbuka dirinya akan melanjutkan. Lebih memilih periode 2 sesuatu yang lebih realistis lebih ke pegang.

“Tapi kalau ada yang mengajak,  saya Bismilah karena perahu sudah berlayar ngak bisa balik kanan.

Baca Juga: 40 Karya Budaya Jawa Barat Masuk Usulan Penetapan WBTb

Momentumnya sekarang karena strartnya sama, rata rata sama beda-beda tipis gapnya sama, di survei gapnya sama dengan kerja-kerja politik,” ujar Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, dalam politik, dirinya ibarat Siti Nurbaya. “Saya Ngak bisa memilih sendiri pasangan, seperti waktu jadi Wali Kota dipasangkan dengan Kang Oden, jdia Gubernur dipasangkan dengan Kang Uu, saya tidak tahu karena partai yang menjodohkan, demikia pula di nasional tergantung partai koalisi yang mengatur kalau berjodoh,” ujar Ridwan Kamil.

Ditegaskan Ridwan Kamil, pada hakekatnya sebagai Gubernur Jawa Barat dalam menangani Covid-19 harus menyelamatkan 50 juta jiwa, sama dengan presiden Korea Selatan yang juga harus menyelamatkan 50 juta jiwa.

“Jadi Gubernur sudah melebihi cita-cita saya, ini yang membelokan takdir, jadi akan ke nasional kalau ada yag mengajak dan kalau tidak ada yang mengajak saya tahu diri, saya ambil pintu kiri Jabar dua periode,” pungkas Ridwan Kamil. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler