Jadi Wali Kota itu Harus Adil, Tidak Boleh Membeda-Bedakan. Ini Yang Sulit

- 29 Desember 2020, 13:30 WIB
Tangkap layar saat Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin perkenalkan enam figur baru Kabinet Indonesia Maju di beranda Istana Merdeka.
Tangkap layar saat Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin perkenalkan enam figur baru Kabinet Indonesia Maju di beranda Istana Merdeka. /Youtube/Setneg/

PORTAL BANDUNG TIMUR - “Sebetulnya saya ikuti saja apa kata hati. Saya seperti diarahkan, mengalir saja.” Quotes Tri Rismaharini di atas merupakan cermin dari sosok pemimpin yang dicintai masyarakatnya saat menjabat Wali Kota Surabaya.

Panggil saja Ibu Risma. Nama ini lebih dikenal sangat akrab oleh warga kota Surabaya bahkan di seantero Nusantara.

Kiprah, dedikasi, sepak terjang serta prestasinya dalam membangun kota Surabaya saat menjabat Wali Kota beliau banyak dibicarakan karena ketegasan dalam menyelesaikan masalah kota dengan segera dan langsung turun ke lapangan.

Baca Juga: Data Stok Darah PMI Kota Bandung 29 Desember 2020

Gaya kepemimpinan yang bersahaja, jujur, transparan serta tegas banyak pihak blingsatan saat pendiriannya berbenturan dengan pihak-pihak yang berseberangan dengan kebijakannya.

Akhirnya beliau banyak mendapat tekanan dari mana-mana, sampai memaksa untuk mundur dari jabatannya, namun beliau tetap menjalani dengan kewajibannya dan tak peduli dengan tekanan-tekanan tersebut.

Akhirnya tanggal 31 Januari 2011, DPRD Surabaya melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri saat itu Gamawan Fauzi, alasannya melanggar permendagri serta menyalah gunakan jabatan, namun ditolak karena data dan faktanya tidak kuat.

Baca Juga: Membentuk Karakter Vokasional pada Anak Usia Dini

Seorang pemimpin dengan ketegasan, jujur, bersahaja serta merakyat menjadi teladan masyarakat kota Surabaya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: setneg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x