Waspadai Fenomena Cuaca Ekstrim Masa Peralihan Musim Kemarau ke Musim Penghujan

- 19 Oktober 2021, 09:03 WIB
Ilustrasi cuaca. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sampaikan Peringatan Dini .
Ilustrasi cuaca. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati sampaikan Peringatan Dini . /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Hal ini menurut Urip Haryoko, menunjukkan kesesuaian dengan prediksi prakiraan awal musim hujan 2021/2022 BMKG  di wilayah Indonesia, akan maju lebih dini mulai Oktober. “BMKG juga telah memprakirakan bahwa sebagian wilayah Indonesia yang akan memasuki periode Musim Hujan mulai Oktober ini,” ujar Urip Haryoko.

Seperti yang dalam sepekan terakhir ini hujan terjadi pulau Sumatera meliputi di wilayah Aceh bagian timur, Riau bagian tenggara, Jambi bagian barat, Sumatra Selatan bagian tenggara, dan Bangka Belitung. Juga pulau Jawa di Banten bagian barat, Jawa Barat bagian tengah, Jawa Tengah bagian barat dan tengah, sebagian DI Yogyakarta dan sebagian kecil Jawa Timur, kemudian di pulau Kalimantan meliputi, Kalimantan Tengah bagian timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Baca Juga: Kisah Hantu Tertua Terlukis Pada Lempeng Tanah Liat Babilonia Usia 3.500 tahun

Sedangkan beberapa wilayah Indonesia lainnya, akan memasuki musim hujan pada bulan November hingga Desember 2021 secara bertahap dalam waktu yang tidak bersamaan. Secara umum, sampai dengan bulan November 2021 nanti diprakirakan 87.7 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Kemudian pada akhir bulan Desember 2021, BMKG memprakirakan 96.8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

“Perlu dicermati juga bulan Oktober ini bagi beberapa wilayah di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan merupakan wilayah yang sedang mengalami periode transisi atau peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan. Pada periode peralihan musim ini, perlu diwaspadai fenomena cuaca ekstrim yang sering muncul, seperti hujan lebat, angin puting beliung, angin kencang meskipun periodenya singkat tapi sering memicu terjadinya bencana hidrometeorologi,” pungkas Urip Haryoko. (heriyanto)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah