Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Gempa bumi tektonik mengguncang Kota Jayapura Papua dan sekitarnya sejak Senin 2 Januari 2023 hingga Rabu 4 Januari 2023. Surutnya air laut tidak ada kaitan dengan ramgkaian gempa bumi yang dipastikan tidak menimbulkan gelombang tsunami.
Dalam informasinya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Papua menyebutkan bahwa gempa susulan atau aftershock pada Rabu 4 Januari 2022 terjadi dua kali. Gempa bumi pertama pada pukul 00.55 WIT dan kedua pada pukul 02.11 WIT atau pukul 00.11 WIB.
Pada pukul 00.55 WIT gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3,8. Sementara pada pukul 02.11 WIT terjadi dengan kekuatan magnitudo 4,1.
Gempa bumi pertama berpusat di laut dikedalaman 10 kilometer berada di 18 kilometer Timur Laut Kota Jayapura. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.43 derajat Lintang Selatan dan 140.70 derajat Bujur Timur.
Baca Juga: Ada 146 Hakim dan Hakim Ad Hoc Dikenai Sanksi Sepanjang Tahun 2022
Sedangka gempa susulan dengan pusat gempa di laut dikedalaman 10 kilometer. Gempa bumi berpusat di laut 30 kilometer Timur Laut Kota Jayapura Papua dengan koordinat di 2.35 derajat Lintang Selatan dan -140.78 Bujur Timur.
Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter dan mekanisme patahan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa Bumi akibat adanya aktivitas sesar lokal yang melintas di wilayah Kota Jayapura Papua,” terang Kepala Balai Besar Mitigasisi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Papua, Yustus Rumakiek.
Sementara terkait dengan informasi di sejumlah platform media sosial tentang surutnya air laut di Pantai Kota Jayapuara, Yutus Rumakiek dalam instagram @infobmkgpapua menyebutkan,#terkait kebenaran tentang air laut surut yang beredar, kondisi tersebut adalah kondisi pola pasang surut air laut di Kota Jayapura yang sedang menuju surut dengan puncak surut pada jam 22.00 WIB. Ketinggian air yang mengalami surt mencapai 0,2 meter.
Dikatakan Yustus Rumakiek, pihaknya merekomendasikan, kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu masyarakat dihimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
