Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Sebanyak 330 sekolah dari berbagai tingkatan di Kota Bandung mulai menggelar kegiatan belajar mengajar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Ada sekitar 1.677 sekolah yang masih melaksanakan PTM 75 persen dan 632 sekolah PTM 50 persen.
“Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kota Bandung akan berjalan bertahap. Untuk tahap pertama sebanyak 330 sekolah berbagai jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan lainnya di Kota Bandung mulai PTM 100 persen,” terangn Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar kepada wartawan.
Dikatakan Hikmat Ginanjar, pelaksanaan PTM 100 persen merupakan tindaklanjut Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang PTM 100 persen. Untuk tahap pertama baru sebanyak 330 sekolah berbagai jenjang di Kota Bandung sudah mulai PTM 100 persen.
Baca Juga: Bertahan, Harga Minyak Goreng Curah di Kota Cimahi
"Menindaklanjuti SKB Empat Menteri, untuk tahap pertama sudah dilaksanakan di 330 sekolah, ini harus segera menyesuaikan pembelajaran awalnya 75 persen menjadi 100 persen. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan sesuai yang diharapkan," ujar Hikmat Ginanjar saat melakukan pemantauan langsung pelaksanaan PTM di SMPN 43 Bandung.
Dikatakan Hikmat Ginanjar, sekolah yang masuk tahap dua ada sebanyak 1.677 masih melaksanakan PTM dengan kapasitas 75 persen. Sedangkan tahap ketiga sebanyak 632 masih sebesar 50 persen.
"Kita lakukan secara bertahap supaya bisa 100 persen. Kita beri waktu sebulan bebenah dan evaluasi kesiapan infrastruktur, kesiapan anak-anak juga vaksinasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan dan lansia, serta kita pastikan vaksinasi Covid-19 untuk siswa SMP sudah di atas 100 persen," ujar Hikmat Ginanjar.
Menurut Hikmat Ginanjar selama pelaksanaan PTM pihaknya terus mengingatkan sekolah untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan. Peringatan maupun hinbauan disampaikan melalui surat edaran tentang panduan pelaksanaan PTM 100 persen.
"Di dalam SKB diberikan kelonggaran artinya maksimal 100 persen 6 jam pelajaran diatur di satuan pendidikan. Dalam hal ini yang lebih tahu di wilayah dan infrastuktur yang mendukung," tambah Hikmat Ginanjar.
