Siswa Kelas IV SDN 1 Cipeundeuy Padalarang KBM Lesehan, Orang Tua Tidak Keberatan Karena Sifatnya Darurat

- 18 Juli 2023, 15:18 WIB
Siswa Kelas IV SDN Cipeundeuy 1 Padalarang Kabupaten Bandung sedang mengikuti kegiatan belajar di kelas tanpa ada meja dan kursi.
Siswa Kelas IV SDN Cipeundeuy 1 Padalarang Kabupaten Bandung sedang mengikuti kegiatan belajar di kelas tanpa ada meja dan kursi. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sejumlah orang tua siswa Kelas IV SDN 1 Cipeundeuy Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat mengklarifikasi cuitan terkait ketidaktersediaan meja dan kursi untuk kegiatan belajar mengajar. Orang tua siswa Kelas IV SDN 1 Cipeundeuy Padalarang tidak merasa berkeberatan dengan kondisi putra putri mereka harus belajar lesehan dan membawa meja lipat.

“Ya mau bagaimana lagi memang kondisi sekolah baru di bangun di lantai 2, dan memang dari pihak dinas (Disdik Kabupaten Bandung Barat) yang belum memberi fasilitas. Aneh kalau ada orang tua yang merasa berkeberatan dan menyalahkan sekolah, sudah di terima dan bersekolah saja kita sudah bersyukur,” ujar Maryani dan beberapa orang tua siswa kepada awak media yang mendatangi SDN 1 Cipeundeuy Padalaran Kabupaten Bandung Barat, Selasa 18 Juli 2023.

Sementara terkait adanya uang sumbangan dari orang tua siswa yang besarannya Rp125 ribu per siswa, menurut Maryani sifatnya tidak memaksa dan berdasarkan kesepakatan bersama dengan Komite Sekolah. “Jadi aneh kalau ada yang merasa keberatan, karena sifatnya sumbangan tidak diwajibkan dan bukan sekolah yang memungut, tapi memang inisiatif orang tua karena anak-anak kita tidak ingin belajar dilantai kedinginan,” tambah Maryani.

Baca Juga: Puluhan Siswa SDN 1 Cipeundeuy Padalarang Bandung Barat Belajar Sambil Lesehan, Ini Penyebabnya

Dikatakan Maryani dan beberapa orang tua siswa lainnya terkait kondisi yang dialami pihak sekolah sudah disampaikan kepada orang tua. Orang tua siswa secara terbuka di ajak dialog untuk memecahkan masalah terkait ketidakadaan meja dan kursi.

“Untuk kegiatan belajar mengajar lesehan menggunakan meja lipat juga sifatnya sementara. Dari informasi Kepala Sekolah pengadaan meja dan kursi paling lama 2 bulan, untuk karpet dan meja lipat hasil iuran mau diambil lagi juga tidak masalah,” ujar Dewi, orang tua siswa lainnya menambahkan.

Terkait dengan viralnya video anak-anak SDN 1 Cipeundeuy yang belajar sambil lesehan disejumlah jejaring media sosial, Dewi mengatakan bahwa yang belajar dengan lesehan tidak ada kursi dan meja hanya anak Kelas IV saja. “Jumlahnya menurut informasi sekolah hanya 42 siswa yang terbagi di 2 kelas, siswa terpaksa belajar lesehan karena kelasnya masih baru selesai di bangun, jadi belum ada meja dan kursinya,” tambah Dewi.  

Kondisi belajar anak-anak secara lesehan di WA grup menurut Dewi tidak ada yang menujukan berkeberatan, tapi hampir semua berupa motivasi untuk menyemagati anak-anak belajar. “Seperti tadi dikatakan, ngasih sumbangan untuk kebaikan anak-anak mah itung-itung beli pulsa atau jajan baso, dan kalaupun merasa keberatan sumbangan sifatnya sukarela tidak memaksa,” pungkas Dewi diamini orang tua lainnya. (may nurohman)***  

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x